Popular Posts

Wednesday, November 17, 2021

Model Pembelajaran Group Investigation Dan Model Pembelajaran Course Review Horay

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Berkaitan dengan hal tersebut seorang guru perlu adanya sebuah perencanaan dalam melaksanakan sebuah pembelajaran yang mengacu pada pada standar isi dalam kurikulum. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran seorang guru harus mengetahui  cara atau metode apa yang akan dipilihdan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai pendekatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan menetapkan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Perlu dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru, dan pandangan tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dengan seperti itu perlu adanya pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga permasalahan dalam pembelajaran akan mudah dipecahkan oleh siswa itu sendiri.

Pada proses pembelajaran model yang sering dipakai guru yaitu ceramah dan tanya jawab serta kurang bervariasi. Siswa kadang merasa jenuh dan bosan, sehingga pembelajaran terlihat kurang menyenangkan.

Apabila permasalahan ini dibiarkan secara berlarut-larut maka pemahaman  siswa terhadap suatu konsep masih tidak jelas, hasil belajar siswa akan rendah dan tujuan pembelajaran dari materi Alat Pernapasan Manusia dan Hewan  tidak akan tercapai. Siswa akan terus terlihat pasif dan pembelajaran selalu berpusat kepada guru, serta akan berpengaruh kepada sikap induvidu anak itu sendiri.

Untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dibutuhkan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya memodifikasi pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Misalnya dengan membimbing siswa untuk membangun sendiri pengetahuan melalui sumber pembelajaran yang berada dalam lingkungan mereka dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif.

Dengan menggunakan model pembelajaran berkelompok, siswa akan termotivasi untuk belajar karena anak usia SD menyukai pembelajaran berkelompok dan mereka mengganggap pembelajaran berkelompok lebih menyenangkan.

Bertolak dengan pernyataan diatas, maka kami menekankan kombinasi model pembelajaran Group Investigatiom dan model Course Review Horay sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Adapun alasan  penyusun memilih kombinasi model pembelajaran Group Investigation dan model Course Review Horay karena kedua model tersebut sama-sama menerapkan pembelajaran berkelompok dengan menyajikan pembelajaran yang memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada siswa mengenai pelajaran yang akan dipelajari secara menyeluruh.

Suatu pelajaran yang dimulai dengan penyampaian tujuan dan menyiapkan siswa untuk memperoleh informasi baik dari guru ataupun mencari sendiriyang akan membuat siswa lebih mampu menyaring informasi dalam proses pembelajaran. Pada tahap penyajian informasi, siswa yang telah mendapatkan pemahaman tentang konsep abstrak dalam pembelajaran yang diberikan guru mengunakan contoh berupa benda yang mengkonkritkan konsep pikirnya baik gambar ataupun video. Selanjutnya siswa diminta untuk berpikir tingkat tinggi dengan mengivestigasi suatu masalah yang sudah dijelaskan oleh guru secara berkelompok sehingga akan menemukan hasil berupa penemuan.

Setelah diawal dengan pemberian informasi mengenai konsep pikirnya, selanjutnya dengan menguji pemahaman konsepnya menggunakan pembelajaran yang menyenangkan yaitu dengan adanya permainan-permainan edukasi sebagai alat untuk menguji kemampuan siswa terhadap materi yang telah disajikan sebelumnya.

 

B.       Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian model pembelajaran Group Investigation.

2.    Apa pengertian model pembelajaran Course Review Horay.

3.    Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation.

4.    Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay.

5.    Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Group Investigation.

6.    Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Course Review Horay.

7.    Bagaimana langkah-langkah dari kedua model Group Investigation dan Course Review Horay.

 

C.    Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui apa pengertian model pembelajaran Group Investigation.

2.    Untuk mengetahui apa pengertian model pembelajaran Course Review Horay.

3.    Untuk mengetahui bafgaimana langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation.

4.    Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay.

5.    Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Group Investigation.

6.    Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Course Review Horay.

7.    Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah kombinasi dari kedua model Group Investigation dan Course Review Horay.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ISI

 

A.      Materi Pembelajaran

Mata Pelajaran                     : IPA

Kelas/Semester                     : V (Lima)/ I (satu)

Standar Kompetensi            : Mengindentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.

Kompetensi Dasar                :1. Mengindentifikasi fungsi organ tubuh manusia.

Indikator                              : Mengindentifikasi alat pernapasan pada manusia dan pada beberapa hewan.

Materi Pembelajaran            : Alat pernapasan manusia dan hewan.

 

B.       Pendekatan, Metode  dan Model Pembelajaran

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari pemikiran tentang  bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Pendekatan juga dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan (Aproach) dapat dipandang sebagai suatu rangkain tindakan terpola atau terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (misalnya dasar filosofis, prinsip fsikologis, prinsip didaktis) yang sistematis dan terarah pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai (Warso, 2014:88).

Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan  yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting yaitu digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran (Warso, 2014:96).

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan suatu pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain (Joyce, 1992 dalam Al-Tabany, 2014 : 23).

Model adalah bentuk representasi akurat, sebagai proses actual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Pengertian model pembelajaran dalam konteks ini  merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di depan kelas (Warso, 2014:100).

Menurut Chauhan yang dikutip oleh Abdul Aziz Wahab dalam Hamdayama (2016:128) yang dimaksud dengan model mengajar adalah sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada perilaku siswa seperti yang diharapkan. Sementara itu, suatu model mengajar yang baik.

Menurut Ismail dalam Hamdayama (2016:129) menyatakan istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu, yaitu:

1.    Rasional teoretik yang logis disusun oleh perancangnya,

2.    Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

3.    Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan secara berhasil, dan

4.    Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.

Sedangkan menurut Abdul Aziz Wahab (2009: 54) model memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikenali secara umum sebagai berikut:

1.    Memiliki prosedur yang sistematik. Sebuah model mengajar bukan sekedar merupakan gabungan berbagai fakta yang disusun secara sembarangan, melainkan prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku siswa, yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.

2.    Memiliki hasil belajar ditetapkan secara khusus. Setiap model mengajar menentukan tujuan khusus hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa secara rinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati. Apa yang harus dipertunjukkan oleh siswa setelah menyelesaikan urutan pengajaran yang disusun secara rinci dan khusus?

3. Menetapkan lingkungan secara khusus. Menetapkan keadaan lingkungan secara spesifik dalam model mengajar.

4. Memiliki ukuran keberhasilan. Model harus menetapkan kriteria keberhasilan suatu unjuk kerja yang diharapkan dari siswa. Model meng ajar senantiasa menggambarkan dan menjelaskan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan oleh siswa setelah me nempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran

Sedangkan menurut Ruseffendi dalam Hamdayama (2016:127) istilah strategi, metode, pendekatan, dan teknik telah didefinisikan sebagai berikut.

1.    Strategi pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah dikaitkan dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu:

a.    pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa);

b.    penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri);

c.    cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau sintesis, formal atau nonformal);

d.   sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan,heterogen, atau homogen)

2.    Pendekatan pembelajaran adalah jalan atau guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya, memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.

3.    Metode pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang diterapkan pada semua mata pelajaran. Misalnya, mengajar dengan ceramah, ekspositori, tanya jawab, dan penemuan terbimbing

4.    Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan media pembelajaran, serta kesiapan siswa. Misalnya, teknik mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.

1.    Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation (GI)

Metode Group Investigation (GI) yang pertama kali dikembangkan oleh Sholmo dan Sharan (1976) merupakan salah satu metode kompleks dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan skill berpikir level tinggi (Huda, 2013:292).

Group Invstigation adalah suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran diraung kelas. Selain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dari tahap awal sampai akhir pembelajaran termasuk didalamnya siswa mempunyai kebebasan untuk memilih materi yang akan dipelajari sesuai dengan topik yang akan dibahas.

Menurut  Suprijono (2011) dalam penggunaan model Group Investigation, setiap kelompok akan bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih. Sesuai dengan pengertian-pengertian tersebut, diketahui bahwa model Group Investigation adalah pembelajaran yang melibatkan aktivitas siswa sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta motivasi meraka untuk belajar. Kondisi ini sejalan apa yang dikemukakan Naruddin (2009), Bahwa Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet. Di antara model-model belajar yang tercipta, group investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat demokratis karena siswa menjadi aktif belajar dan melatih kemandirian dalam belajar (Shoimin, 2014:80).

Menurut Syarifuddin (2011) Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investgation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok (Rusman, 2013:222).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) meruapakan  model yang menekankan berpikir tingkat tinggi dengan melibatkan aktivitas siswa dalam kelompok, sehingga akan membangkitkan semangat serta motivasi siswa. Model Group Investigation memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih materi yang akan dipelajari, setiap kelompok bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih, dengan mencari sendiri bahan-bahan baik melalui buku pelajaran atau internet.

 

2.    Pengertian Model Pembelajaran Course Review Horay (CRH)

Pembelajaran Course Review Horay merupakan salah satu pembelajaran kooperatif, yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran ini merupakan suatu pengujian terhadap pemahaman konsep siswa mengunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yelyel lainnya. Melalui pembelajaran course review horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan kelompok kecil (Shoimin, 2014:54).

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “Horee” atau yel-yel lainnya yang disukai.

Metode ini berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, dimana jawaban soal tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telak dilengkapi nomor. Siswa atau kelompok yang memberi jawaban benar harus langsung berteriak hore atau menyanyikan yel-yel kelompoknya. Metode ini juga membantu siswa untuk memahami konsep dengan baik melalui diskusi kelompok (Huda, 2013 : 229).

Menurut Budiyanto (2016: 40-41) Model Pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab dengan benar maka siswa tersebut diwajibkab berteriak “horay” atau “yel-yel” lainnya yang disukai.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Course Review Horay ini merupakan suatu pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat tercipta suasana pembelajaran di dalam kelas yang lebih menyenangkan, sehingga para siswa merasa lebih tertarik. Karena di dalam model pembelajaran Course Review Horay ini, apabila siswa dapat menjawab pertanyaan secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata “horay” atau “yel-yel” lainnya yang sudah disepakati oleh kelompok individu itu sendiri.

 

C.      Langkah-langkah Model Pembelajaran

1.    Langkah-langkah Model Group Investigation

Menurut Warso (2015:99) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Group Investigation adalah sebagai berikut:

a.    Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen

b.    Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok

c.    Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi/tugas sehingga satu kelompok mendapat tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain

d.   Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.

e.    Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan.

Sedangkan menurut Shoimin (2014:81) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut:

a.    Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.

b.    Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.

c.    Guru mengundang ketua-ketua kelompok untuk memanggil materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.

d.   Masing-masing kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.

e.    Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasan.

f.     Kelompok lain dapat memberikan tannggapan terhadap hasil pembahasan.

g.    Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.

h.    Evaluasi.

2.    Langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay

Menurut Warso (2015:103) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay adalah sebagai berikut:

a.       Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai

b.       Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

c.       Memberikan kesempatan siswa bertanya jawab

d.      Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler mading-masing siswa

e.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban didalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda (√) dan salah diisi tanda silang (×)

f.        Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore atau yel-yel lainnya

g.       Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah hore yang diperoleh

h.       Penutup.

Sedangkan menurut Huda (2013:230) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay sebagai berikut:

a.         Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

b.         Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.

c.         Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.

d.        Untuk menguji pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan, kartu atau kotak tersebut diisi dengan nomor sesuai atau ditentukan oleh guru.

e.         Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban didalam kartu atau kotak yang nomornya disebutkan guru.

f.          Setelah pembacaan soal dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa mendiskusikan soal yang yang telah diberikan tadi.

g.         Bagi pertanyaan yang dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung berteriak horee atau menyanyikan yel-yelnya.

h.         Nilai siswa dihitung dari jawaban benar dan banyak berteriak ‘horee!!’.

i.           Guru memberikan reward pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling memperoleh ‘horee!!’.

 

 

D.      Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

1.    Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation

Menurut Shoimin, (2014:81) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Crourse Review Horay memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:

Kelebihan:

a.    Secara Pribadi

§  Dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.

§  Memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.

§  Rasa percaya diri dapat lebih meninggkat.

§  Dapat belajar untuk memecahkan  dan menangani suatu masalah.

§  Mengembangkan antusiasme dan rasa pada fisik.

b.    Secara Sosial

§  Meningkatkan belajar bekerja sama.

§  Belajar berkomunikasi dengan baik dengan teman sendiri maupun guru.

§  Belajar berkomunikasi yang baik secara sistematis.

§  Belajar menghargai pendapat orang lain.

§  Meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan.

c.    Secara Akademis

§  Siswa terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan.

§  Bekerja secara sistematis.

§  Mengembangkan dan melatih keterampilan fisik dalam berbagai bidang.

§  Merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya.

§  Megecek kebenaran jawaban yang mereka buat.

§  Selalu berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu kesimpulan yang berlaku umum.

Kekurangan:

Menurut Setiawan (2006) dalam Shoimin (2014:82) kekurangan Model Group Investigation sebagai beriku;

a.    Sedikitnya materi yang disampaikan pada satu kali pertemuan.

b.    Sulitnya memberikan penilaian secara personal.

c.    Tidak semua topik cocok dengan model pembelajaran group investigation. Model ini cocok untuk diterapkan pada suatu topik  yang menuntut siswa untuk memahami suatu bahasan dari pengalaman yang dialaminya sendiri.

d.   Diskusi kelompok biasanya berjalan kurang efektif.

e.    Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan saat menggunakan model ini.

 

2.    Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Course Review Horay

Menurut Huda, (2013:232) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Course Review Horay memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:

Kelebihan:

a.    Strukturnya yang menarik dan dappat mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya

b.    Metode yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan

c.    Semangat belajar yang meningkat karena susasana pembelajaran berlangsung menyenangkan, dan

d.   Skill kerjasama antar siswa yang semakin terlatih

Kekurangan:

a.       Penyamarataan antar siswa pasif dan aktif

b.       Adanya peluang untuk curang, dan

c.       Beresiko menggangu suasana kelas belajar kelas lain

Sedangkan menurut Shoimin (2014:55) kelebihan dan kekurangan Model Course Review Horay yaitu:

Kelebihan:

a.    Menarik sehingga mendorong siswa terlibat didalamnya.

b.    Tidak monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan.

c.    Siswa lebih semangat belajar.

d.   Melatih kerjasama.

Kekurangan:

a.    Adanya peluang untuk curang.

b.    Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.

 

E.       Langkah-langkah kombinasi model pembelajaran Group Investigation dan Model Pembelajaran Course Review Horay

1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (yaitu tentang pernapasan mahkluk hidup).

2.    Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.

3.    Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.

4.    Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi (tentang pernapasan manusia dan hewan).

5.    Memberikan kesempatan siswa tanya jawab.

6.    Guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk memilih satu materi/tugas secara kooperatif dalam kelompoknya (yaitu materi pernapasan pada manusia, pernapasan pada amfibi, pernapasan pada reptil, dan pernapasan pada burung).

7.    Masing-masing kelompok membahas materi tugas yang berbeda dari kelompok lain secara kooperatif dalam kelompoknya (yaitu materi pernapasan pada manusia, pernapasan pada amfibi, pernapasan pada reptil, dan pernapasan pada burung).

8.    Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.

9.    Setelah selesai masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasan.

10.     Kelompok lain dapat memberi tanggapan terhadap hasi pembahasan.

11.     Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan memberikan kesimpulan.

12.     Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa.

13.     Guru menjelaskan cara permainannya.

14.     Guru menyuruh siswa mengisi tiap kotak dengan angka sesuai kehendak kelompoknya masing-masing.

15.      Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang (x)

16.       Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal atau horizontal atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.

17.     Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.

18.      Penutup.

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan suatu pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Sehingga dalam proses pembelajaran diperlukan adanya model pembelajaran yang bervariasi agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran Group Invstigation adalah suatu model pembelajaran yang merupakan salah satu metode kompleks dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan skill berpikir level tinggi, siswa akan bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih yang nantinya akan mendapatkan sebuah penemuan.

Model pembelajaran Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “Horee” atau yel-yel lainnya yang disukai.

 

B.       Saran 

Dengan menggunakan kombinasi dari beberapa model guru hendaknya dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan inovatif. Melalui pembelajaran yang seperti itu diharapakan siswa dapat memecahkan masalah belajar dengan konsep pikirnya sendiri.

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan teliti dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Warso, Agus Wasisto DwiDoso 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu & Penilaiannya.Yogjakarta: Graha Cendekia

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam kurikulum 2013. Yojgakarta: Ar-Ruuz Media

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodelogi Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengjaran Dan Pemebelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar’

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, Dan Strategi Pembelajaran Konstekstual (Innovatif). Bandung: Yrama Widya

No comments:

Post a Comment