Ada
kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar
lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika
anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang
berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat
jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam
kehidupan jangka panjang.
Berkaitan
dengan hal tersebut seorang guru perlu adanya sebuah
perencanaan dalam melaksanakan sebuah pembelajaran yang mengacu pada pada
standar isi dalam kurikulum. Dalam penyusunan perencanaan pembelajaran seorang
guru harus mengetahui
cara atau metode apa yang akan dipilihdan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.
Seorang guru harus terlebih dahulu
memahami berbagai pendekatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman
tentang hal ini akan memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah,
memilih, dan menetapkan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran.
Perlu
dipahami bahwa setiap pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda
tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangan tentang guru, dan pandangan
tentang siswa, perbedaan inilah kemudian mengakibatkan strategi dan model
pembelajaran yang dikembangkan menjadi berbeda juga, sehingga proses
pembelajaran akan berbeda walaupun strategi pembelajaran sama. Dengan seperti
itu perlu adanya pembelajaran yang menarik dan bervariasi sehingga permasalahan
dalam pembelajaran akan mudah dipecahkan oleh siswa itu sendiri.
Pada
proses pembelajaran model yang sering dipakai guru yaitu ceramah dan tanya
jawab serta kurang bervariasi. Siswa kadang merasa jenuh dan bosan, sehingga
pembelajaran terlihat kurang menyenangkan.
Apabila permasalahan ini dibiarkan secara berlarut-larut
maka pemahaman siswa terhadap suatu
konsep masih tidak jelas, hasil belajar siswa akan rendah dan tujuan
pembelajaran dari materi Alat Pernapasan Manusia dan Hewan tidak akan tercapai. Siswa akan terus
terlihat pasif dan pembelajaran selalu berpusat kepada guru, serta akan
berpengaruh kepada sikap induvidu anak itu sendiri.
Untuk meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar siswa dibutuhkan
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan upaya memodifikasi
pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Misalnya dengan membimbing
siswa untuk membangun sendiri pengetahuan melalui sumber pembelajaran yang
berada dalam lingkungan mereka dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif.
Dengan menggunakan model
pembelajaran berkelompok, siswa akan termotivasi untuk belajar karena anak usia
SD menyukai pembelajaran berkelompok dan mereka mengganggap pembelajaran
berkelompok lebih menyenangkan.
Bertolak
dengan pernyataan diatas, maka kami menekankan kombinasi model pembelajaran Group
Investigatiom dan model Course Review Horay sebagai solusi dari permasalahan
tersebut. Adapun alasan penyusun memilih
kombinasi model pembelajaran Group Investigation dan model Course Review Horay
karena kedua model tersebut sama-sama menerapkan pembelajaran berkelompok
dengan menyajikan pembelajaran yang memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada
siswa mengenai pelajaran yang akan dipelajari secara menyeluruh.
Suatu
pelajaran yang dimulai dengan penyampaian tujuan dan menyiapkan siswa untuk
memperoleh informasi baik dari guru ataupun mencari sendiriyang akan membuat
siswa lebih mampu menyaring informasi dalam proses pembelajaran. Pada tahap penyajian
informasi, siswa yang telah mendapatkan pemahaman tentang konsep abstrak dalam
pembelajaran yang diberikan guru mengunakan contoh berupa benda yang
mengkonkritkan konsep pikirnya baik gambar ataupun video. Selanjutnya siswa
diminta untuk berpikir tingkat tinggi dengan mengivestigasi suatu masalah yang
sudah dijelaskan oleh guru secara berkelompok sehingga akan menemukan hasil
berupa penemuan.
Setelah
diawal dengan pemberian informasi mengenai konsep pikirnya, selanjutnya dengan
menguji pemahaman konsepnya menggunakan pembelajaran yang menyenangkan yaitu
dengan adanya permainan-permainan edukasi sebagai alat untuk menguji kemampuan
siswa terhadap materi yang telah disajikan sebelumnya.
1. Apa
pengertian model pembelajaran Group Investigation.
2. Apa
pengertian model pembelajaran Course Review Horay.
3. Bagaimana
langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation.
4. Bagaimana
langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay.
5. Apa
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Group Investigation.
6. Apa
kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Course Review Horay.
7. Bagaimana
langkah-langkah dari kedua model Group Investigation dan Course Review Horay.
1. Untuk
mengetahui apa pengertian model pembelajaran Group Investigation.
2. Untuk
mengetahui apa pengertian model pembelajaran Course Review Horay.
3. Untuk
mengetahui bafgaimana
langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation.
4. Untuk
mengetahui bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Course Review Horay.
5. Untuk
mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Group Investigation.
6. Untuk
mengetahui apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Course Review Horay.
7. Untuk
mengetahui bagaimana langkah-langkah kombinasi dari kedua model Group
Investigation dan Course Review Horay.
Mata
Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : V (Lima)/ I (satu)
Standar
Kompetensi : Mengindentifikasi
fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
Kompetensi
Dasar :1. Mengindentifikasi
fungsi organ tubuh manusia.
Indikator :
Mengindentifikasi alat pernapasan pada manusia dan pada beberapa hewan.
Materi
Pembelajaran : Alat pernapasan
manusia dan hewan.
B. Pendekatan, Metode dan Model
Pembelajaran
Pendekatan
adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari
pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Pendekatan juga dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan (Aproach)
dapat dipandang sebagai suatu rangkain tindakan terpola atau terorganisir
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (misalnya dasar filosofis, prinsip
fsikologis, prinsip didaktis) yang sistematis dan terarah pada tujuan-tujuan
yang hendak dicapai (Warso, 2014:88).
Metode
merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode dalam rangkaian
sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting yaitu digunakan untuk
merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Keberhasilan implementasi
strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode
pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat
diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran (Warso, 2014:96).
Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan suatu pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain (Joyce, 1992 dalam
Al-Tabany, 2014 : 23).
Model
adalah bentuk representasi akurat, sebagai proses actual yang memungkinkan
seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu.
Pengertian model pembelajaran dalam konteks ini
merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi
pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan proses analisis yang
diarahkan pada implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional
di depan kelas (Warso, 2014:100).
Menurut Chauhan yang dikutip oleh Abdul Aziz Wahab dalam
Hamdayama (2016:128) yang dimaksud dengan model
mengajar adalah sebuah perencanaan pengajaran yang menggambarkan proses yang
ditempuh pada proses belajar mengajar agar dicapai perubahan spesifik pada
perilaku siswa seperti yang diharapkan. Sementara itu, suatu model mengajar
yang baik.
Menurut Ismail dalam Hamdayama
(2016:129) menyatakan istilah model pembelajaran mempunyai
empat ciri khusus yang tidak dipunyai oleh strategi atau metode tertentu, yaitu:
1.
Rasional teoretik yang logis disusun oleh perancangnya,
2.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
3.
Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan secara berhasil, dan
4.
Lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Sedangkan
menurut Abdul
Aziz Wahab (2009: 54) model memiliki sifat-sifat atau
ciri-ciri yang dikenali secara umum sebagai berikut:
1.
Memiliki prosedur yang sistematik. Sebuah model mengajar bukan sekedar
merupakan gabungan berbagai fakta yang disusun secara sembarangan, melainkan
prosedur yang sistematik untuk memodifikasi perilaku siswa, yang didasarkan
pada asumsi-asumsi tertentu.
2.
Memiliki hasil belajar ditetapkan secara khusus. Setiap model mengajar
menentukan tujuan khusus hasil belajar yang diharapkan dicapai siswa secara
rinci dalam bentuk unjuk kerja yang dapat diamati. Apa yang harus
dipertunjukkan oleh siswa setelah menyelesaikan urutan pengajaran yang disusun
secara rinci dan khusus?
3. Menetapkan lingkungan
secara khusus. Menetapkan keadaan lingkungan secara spesifik dalam model
mengajar.
4. Memiliki ukuran
keberhasilan. Model harus menetapkan kriteria keberhasilan suatu unjuk kerja
yang diharapkan dari siswa. Model meng ajar senantiasa menggambarkan dan
menjelaskan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukkan
oleh siswa setelah me nempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran
Sedangkan
menurut Ruseffendi dalam Hamdayama (2016:127) istilah strategi, metode, pendekatan, dan teknik telah didefinisikan
sebagai berikut.
1.
Strategi
pembelajaran adalah seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yang telah
dikaitkan dengan faktor yang menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu:
a.
pemilihan
materi pelajaran (guru atau siswa);
b.
penyaji
materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar mandiri);
c.
cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau
sintesis, formal atau nonformal);
d.
sasaran penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan,heterogen, atau
homogen)
2.
Pendekatan pembelajaran adalah jalan atau guru atau siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan. Misalnya,
memahami suatu prinsip dengan pendekatan induktif atau deduktif.
3.
Metode pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang diterapkan
pada semua mata pelajaran. Misalnya, mengajar dengan ceramah, ekspositori,
tanya jawab, dan penemuan terbimbing
4.
Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan guru,
ketersediaan media pembelajaran, serta kesiapan siswa. Misalnya, teknik
mengajarkan perkalian dengan penjumlahan berulang.
1.
Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation (GI)
Metode
Group Investigation (GI) yang pertama
kali dikembangkan oleh Sholmo dan Sharan (1976) merupakan salah satu metode
kompleks dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa untuk menggunakan
skill berpikir level tinggi (Huda, 2013:292).
Group
Invstigation adalah suatu model pembelajaran yang lebih menekankan pada pilihan
dan kontrol siswa daripada menerapkan teknik-teknik pengajaran diraung kelas.
Selain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa terlibat
secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dari tahap awal sampai akhir
pembelajaran termasuk didalamnya siswa mempunyai kebebasan untuk memilih materi
yang akan dipelajari sesuai dengan topik yang akan dibahas.
Menurut
Suprijono (2011) dalam penggunaan model Group Investigation, setiap kelompok
akan bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih.
Sesuai dengan pengertian-pengertian tersebut, diketahui bahwa model Group Investigation adalah pembelajaran
yang melibatkan aktivitas siswa sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta
motivasi meraka untuk belajar. Kondisi ini sejalan apa yang dikemukakan
Naruddin (2009), Bahwa Group
Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif
yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri
materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang
tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau internet. Di antara model-model
belajar yang tercipta, group
investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang bersifat
demokratis karena siswa menjadi aktif belajar dan melatih kemandirian dalam
belajar (Shoimin, 2014:80).
Menurut
Syarifuddin (2011) Group Investigation
merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi)
pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari
buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak
perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya
melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang
baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investgation dapat melatih siswa
untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif
dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Model
pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa,
baik secara perorangan maupun kelompok (Rusman, 2013:222).
Berdasarkan
pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) meruapakan model yang menekankan berpikir tingkat tinggi
dengan melibatkan aktivitas siswa dalam kelompok, sehingga akan membangkitkan
semangat serta motivasi siswa. Model Group
Investigation memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih materi yang
akan dipelajari, setiap kelompok bekerja melakukan investigasi sesuai dengan
masalah yang mereka pilih, dengan mencari sendiri bahan-bahan baik melalui buku
pelajaran atau internet.
2.
Pengertian Model Pembelajaran
Course Review Horay (CRH)
Pembelajaran
Course Review Horay merupakan salah
satu pembelajaran kooperatif, yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara
pengelompokan siswa kedalam kelompok-kelompok kecil. Pembelajaran ini merupakan
suatu pengujian terhadap pemahaman konsep siswa mengunakan kotak yang diisi
dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang paling
terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yelyel lainnya.
Melalui pembelajaran course review horay
diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukan
kelompok kecil (Shoimin, 2014:54).
Model
pembelajaran Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa
yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “Horee” atau yel-yel lainnya
yang disukai.
Metode
ini berusaha menguji pemahaman siswa dalam menjawab soal, dimana jawaban soal
tersebut dituliskan pada kartu atau kotak yang telak dilengkapi nomor. Siswa
atau kelompok yang memberi jawaban benar harus langsung berteriak hore atau
menyanyikan yel-yel kelompoknya. Metode ini juga membantu siswa untuk memahami
konsep dengan baik melalui diskusi kelompok (Huda, 2013 : 229).
Menurut
Budiyanto (2016: 40-41) Model Pembelajaran Course
Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas
menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab dengan
benar maka siswa tersebut diwajibkab berteriak “horay” atau “yel-yel” lainnya
yang disukai.
Berdasarkan
pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Course Review Horay ini merupakan suatu
pembelajaran yang dapat digunakan guru agar dapat tercipta suasana pembelajaran
di dalam kelas yang lebih menyenangkan, sehingga para siswa merasa lebih
tertarik. Karena di dalam model pembelajaran Course Review Horay ini, apabila siswa dapat menjawab pertanyaan
secara benar maka siswa tersebut diwajibkan meneriakan kata “horay” atau
“yel-yel” lainnya yang sudah disepakati oleh kelompok individu itu sendiri.
C.
Langkah-langkah Model Pembelajaran
1.
Langkah-langkah Model Group Investigation
Menurut
Warso (2015:99) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Group Investigation adalah sebagai
berikut:
a. Guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
b. Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c. Guru
memanggil ketua-ketua untuk satu materi/tugas sehingga satu kelompok mendapat
tugas satu materi/tugas yang berbeda dari kelompok lain
d. Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
e. Setelah
selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan.
Sedangkan
menurut Shoimin (2014:81) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Group Investigation sebagai berikut:
a. Guru
membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen.
b. Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan.
c. Guru
mengundang ketua-ketua kelompok untuk memanggil materi tugas secara kooperatif
dalam kelompoknya.
d. Masing-masing
kelompok membahas materi tugas secara kooperatif dalam kelompoknya.
e. Setelah
selesai, masing-masing kelompok yang diwakili kelompok atau salah satu
anggotanya menyampaikan hasil pembahasan.
f. Kelompok
lain dapat memberikan tannggapan terhadap hasil pembahasan.
g. Guru
memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan
memberikan kesimpulan.
h. Evaluasi.
2.
Langkah-langkah Model Pembelajaran
Course Review Horay
Menurut
Warso (2015:103) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Course
Review Horay adalah sebagai berikut:
a. Guru
menyampaikan komptensi yang ingin dicapai
b. Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi
c. Memberikan
kesempatan siswa bertanya jawab
d. Untuk
menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan
dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler mading-masing siswa
e. Guru
membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban didalam kotak yang nomornya
disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda (√) dan
salah diisi tanda silang (×)
f.
Siswa yang sudah
mendapat tanda √ vertikal atau horizontal atau diagonal harus berteriak hore
atau yel-yel lainnya
g. Nilai
siswa dihitung dari jawaban benar jumlah hore yang diperoleh
h. Penutup.
Sedangkan
menurut Huda (2013:230) menyatakan bahwa langkah-langkah Model Pembelajaran Course Review Horay sebagai berikut:
a.
Guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai.
b.
Guru menyajikan atau
mendemonstrasikan materi sesuai topik dengan tanya jawab.
c.
Guru membagi siswa
dalam kelompok-kelompok.
d.
Untuk menguji
pemahaman, siswa diminta membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan,
kartu atau kotak tersebut diisi dengan nomor sesuai atau ditentukan oleh guru.
e.
Guru membaca soal
secara acak dan siswa menuliskan jawaban didalam kartu atau kotak yang nomornya
disebutkan guru.
f.
Setelah pembacaan soal
dan jawaban siswa ditulis didalam kartu atau kotak, guru dan siswa
mendiskusikan soal yang yang telah diberikan tadi.
g.
Bagi pertanyaan yang
dijawab dengan benar, siswa memberi tanda check list (√) dan langsung berteriak
horee atau menyanyikan yel-yelnya.
h.
Nilai siswa dihitung
dari jawaban benar dan banyak berteriak ‘horee!!’.
i.
Guru memberikan reward
pada kelompok yang memperoleh nilai tertinggi atau yang paling memperoleh
‘horee!!’.
D.
Kelebihan dan Kelemahan Model
Pembelajaran
1.
Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Group Investigation
Menurut
Shoimin, (2014:81) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Crourse Review Horay memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
yaitu:
Kelebihan:
a. Secara
Pribadi
§ Dalam
proses belajarnya dapat bekerja secara bebas.
§ Memberi
semangat untuk berinisiatif, kreatif, dan aktif.
§ Rasa
percaya diri dapat lebih meninggkat.
§ Dapat
belajar untuk memecahkan dan menangani
suatu masalah.
§ Mengembangkan
antusiasme dan rasa pada fisik.
b. Secara
Sosial
§ Meningkatkan
belajar bekerja sama.
§ Belajar
berkomunikasi dengan baik dengan teman sendiri maupun guru.
§ Belajar
berkomunikasi yang baik secara sistematis.
§ Belajar
menghargai pendapat orang lain.
§ Meningkatkan
partisipasi dalam membuat suatu keputusan.
c. Secara
Akademis
§ Siswa
terlatih untuk mempertanggungjawabkan jawaban yang diberikan.
§ Bekerja
secara sistematis.
§ Mengembangkan
dan melatih keterampilan fisik dalam berbagai bidang.
§ Merencanakan
dan mengorganisasikan pekerjaannya.
§ Megecek
kebenaran jawaban yang mereka buat.
§ Selalu
berpikir tentang cara atau strategi yang digunakan sehingga didapat suatu
kesimpulan yang berlaku umum.
Kekurangan:
Menurut Setiawan (2006) dalam Shoimin
(2014:82) kekurangan Model Group
Investigation sebagai beriku;
a. Sedikitnya
materi yang disampaikan pada satu kali pertemuan.
b. Sulitnya
memberikan penilaian secara personal.
c. Tidak
semua topik cocok dengan model pembelajaran group
investigation. Model ini cocok untuk diterapkan pada suatu topik yang menuntut siswa untuk memahami suatu
bahasan dari pengalaman yang dialaminya sendiri.
d. Diskusi
kelompok biasanya berjalan kurang efektif.
e. Siswa
yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan saat
menggunakan model ini.
2.
Kelebihan dan Kekurangan Model
Pembelajaran Course Review Horay
Menurut
Huda, (2013:232) menyatakan bahwa Model Pembelajaran Course Review Horay
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:
Kelebihan:
a. Strukturnya
yang menarik dan dappat mendorong siswa untuk dapat terjun kedalamnya
b. Metode
yang tidak monoton karena diselingi dengan hiburan, sehingga suasana tidak menegangkan
c. Semangat
belajar yang meningkat karena susasana pembelajaran berlangsung menyenangkan,
dan
d. Skill kerjasama
antar siswa yang semakin terlatih
Kekurangan:
a. Penyamarataan
antar siswa pasif dan aktif
b. Adanya
peluang untuk curang, dan
c. Beresiko
menggangu suasana kelas belajar kelas lain
Sedangkan menurut Shoimin (2014:55)
kelebihan dan kekurangan Model Course
Review Horay yaitu:
Kelebihan:
a. Menarik
sehingga mendorong siswa terlibat didalamnya.
b. Tidak
monoton karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan.
c. Siswa
lebih semangat belajar.
d. Melatih
kerjasama.
Kekurangan:
a. Adanya
peluang untuk curang.
b. Siswa
aktif dan pasif nilainya disamakan.
1. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai (yaitu tentang pernapasan mahkluk
hidup).
2. Guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
3. Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok.
4. Guru
mendemonstrasikan/menyajikan materi (tentang pernapasan manusia dan hewan).
5. Memberikan
kesempatan siswa tanya jawab.
6. Guru
memanggil ketua-ketua kelompok untuk memilih satu materi/tugas secara
kooperatif dalam kelompoknya (yaitu materi pernapasan pada manusia, pernapasan
pada amfibi, pernapasan pada reptil, dan pernapasan pada burung).
7. Masing-masing
kelompok membahas materi tugas yang berbeda dari kelompok lain secara
kooperatif dalam kelompoknya (yaitu materi pernapasan pada manusia, pernapasan
pada amfibi, pernapasan pada reptil, dan pernapasan pada burung).
8. Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan.
9. Setelah
selesai masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu
anggotanya menyampaikan hasil pembahasan.
10. Kelompok
lain dapat memberi tanggapan terhadap hasi pembahasan.
11. Guru
memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan konsep dan
memberikan kesimpulan.
12. Untuk
menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan
dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan seler masing-masing siswa.
13. Guru
menjelaskan cara permainannya.
14. Guru
menyuruh siswa mengisi tiap kotak dengan angka sesuai kehendak kelompoknya
masing-masing.
15. Guru membaca soal secara acak dan siswa
menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung
didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (√) dan salah diisi tanda silang
(x)
16. Siswa yang sudah mendapat tanda √ vertikal
atau horizontal atau diagonal harus berteriak horay atau yel-yel lainnya.
17. Nilai
siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.
18. Penutup.
Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan suatu pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
didalamnya buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain. Sehingga dalam proses
pembelajaran diperlukan adanya model pembelajaran yang bervariasi agar
tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
Model
pembelajaran Group Invstigation adalah suatu model pembelajaran yang merupakan
salah satu metode kompleks dalam pembelajaran kelompok yang mengharuskan siswa
untuk menggunakan skill berpikir level tinggi, siswa akan bekerja melakukan
investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih yang nantinya akan
mendapatkan sebuah penemuan.
Model
pembelajaran Course Review Horay merupakan metode pembelajaran yang dapat
menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa
yang dapat menjawab benar diwajibkan berteriak “Horee” atau yel-yel lainnya
yang disukai.
B.
Saran
Dengan
menggunakan kombinasi dari beberapa model guru hendaknya dapat menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan dan inovatif. Melalui pembelajaran yang
seperti itu diharapakan siswa dapat memecahkan masalah belajar dengan konsep
pikirnya sendiri.
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan teliti dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.
Warso, Agus
Wasisto DwiDoso 2014. Pembelajaran Tematik
Terpadu & Penilaiannya.Yogjakarta: Graha Cendekia
Shoimin, Aris.
2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif
Dalam kurikulum 2013. Yojgakarta: Ar-Ruuz Media
Hamdayama,
Jumanta. 2016. Metodelogi Pengajaran. Jakarta:
PT. Bumi Aksara
Huda, Miftahul.
2013. Model-Model Pengjaran Dan
Pemebelajaran. Yogjakarta: Pustaka Pelajar’
Al-Tabany, Trianto
Ibnu Badar. 2014. Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif Dan Kontekstual. Jakarta: Prenada Media
Group
Aqib, Zainal.
2013. Model-Model, Media, Dan Strategi
Pembelajaran Konstekstual (Innovatif). Bandung: Yrama Widya
No comments:
Post a Comment