BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pembangunan bangsa, sehingga untuk meningkatkan kualitas
SDM diperlukan pendidikan. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber
daya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan
menjadi generasi penerus dalam pembangunan bangsa.
Permasalahan kualitas SDM yang sangat memprihatinkan
di indonesia dapat di lihat dari tingkat pendidikan penduduknya. Hal ini di
buktikan dengan adanya data dari UNESCO (2000) tentang peringkat indeks
pengembangan manusia(human development index), yaitu komposisi dari peringkat
pencapaian pendidikan, kesehatan, penghasilan perkepala yang menunjukan indeks
pengembangan manusia indonesia makin menurun. Penurunan tingkat pendidikan di indonesia
ini berbanding lurus dengan tingkat SDM nya.
Masalah
yang harus jadi perhatian penting pemerintah ialah pendidikan ataupun cara yang harus di lakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya
manusia, karena untuk mengelola sumberdaya alam dengan baik dan efisien
memerlukan sumberdaya manusia yang baik dan kompeten juga.Bukan hanya peran
pemerintah saja yang harus aktif dalam hal ini, kesadaran individu akan
pentingnya ilmu pengetahuan dan dukungan dari lingkungan juga di harapkan bisa
membantu, baik masyarakat maupun pihak swasta.
Kualitas
SDM ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan, di antaranya
kesehatan dan kemampuan. Faktor
kemampuan sebagai salah satu faktor penentu kualitas SDM bisa dikembangkan di
antaranya melalui pendidikan. Jadi, pendidikan merupakan suatu upaya dalam
proses pengembangan SDM.
1
Pendidikan
ialah faktor sentral yang bisa menjadi tolak ukur kualitas dari seseorang
maupun suatu negara.Sumberdaya manusia di suatu negara yang mempunyai tingkat
pendidikan tinggi akan cenderung lebih maju atau berkualitas dari SDM di negara
yang tingkat pendidikannya lebih rendah.Bukan rahasia umum lagi kalau masalah
besar yang di hadapi negara ini adalah dampak nyata dari rendahnya kualitas
sumberdaya manusia. Pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas masih tidak dapat
di atasi karena banyaknya sumberdaya manusia yang tidak dapat bersaing dan
berkompetisi untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, dan akan berada dalam
keterpurukan.Jika pemerintah tidak segera melakukan langkah nyata untuk
menghadapi masalah ini, maka negara kita harus siap-siap untuk miskin harta dan
miskin sumberdaya manusia yang berkualitas.
Oleh
karena itu makalah ini di harapkan bisa memberikan sedikit informasi tentang
peran dan pengaruh SDM bagi perusahaan maupun perekonomian suatu negara, peran
pendidikan bagi sumberdaya manusia.penulis juga akan mencoba menyajikan tentang
pengangguran di indonesia dan menyertakan kebijakan dalam mengatasi
pengangguran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain
sebagai berikut:
1.
Apa yang di maksud SDM ?
2. Apakah Sumber daya
manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan?
3. Apakah
peran pendidikan bagi peningkatan kualitas SDM?
4. Apa
yang di maksud MSDM ?
5. Bagaimana
cara pemerintah atau pun pihak yang mempunyai kewajiban dalam pengembangan SDM dan pengangguran?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui definisi SDM dan MSDM
- Untuk mempelajari unsure-unsur SDM
-
2
- Untuk mengetahui cara-cara meningkatkan kualitas SDM
yang telah dilakukan oleh pemerintah
- Untuk menemukan masalah dan solusi SDM
D.Manfaat
Manfaat makalah ini
untuk memberikan informasi bagi para pembaca tentang pentingnya SDM yang
berkualitas dan peran SDM dalam
membangun perekonomian suatu negara,pengaruh SDM yang rendah,peran pendidikan, pengangguran yang
makin meningkat karena kurang berkualitasnya SDM di indonesia.
3
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang
sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan
perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan
di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian
mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan
menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai,
buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang
pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki
usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja.Secara
garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja
sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
4
Manajemen
sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan
secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia ,bukan mesin
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Manajemen Sumber
Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu
dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari
Manajemen Kerja.
Tidak ada definisi yang sama tentang Manajemen
Sumber Daya Manusia, 3 (tiga) definisi sebagai perbandingan dapat dikemukakan
sebagai berikut:
- Bagaimana
orang-orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan
organisasi, Amstrong (1994).
- Suatu
metode memaksimalkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan
mengintergrasikan MSDM kedalam strategi bisnis, Kenooy (1990).
- Pendekatan
yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai
keunggulan kompetitif, melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja
yang mampu dan memiliki komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur
yang integrated, struktural dan teknik-teknik personel, Storey (1995).
Dari ke-3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa,
Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan cara pengelolaan sumber daya
insani, dalam organisasi dan lingkungan yang mempengaruhinya, agar mampu
memberikan kontribusi secara optimal bagi pencapaian suatu organisasi.Akan
tetapi, sumber daya manusia secara sederhana dapat di artikan sebagai kemampuan
atau nilai seseorang dalam hal yang kompleks, karena tidak berdasarkan pada
kemampuan seseorang dalam dunia kerja saja melainkan kehidupan sehari – hari.
SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan
teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain. Dinamika perkembangan masyarakat
melaju sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga menuntut semua pihak untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan
paradigma baru dalam mencapai keberhasilan, yaitu dengan persaingan. Tantangan
persaingan yang semakin tajam pada era globalisasi menuntut kita untuk siap
dalam hal teknologi, informasi, intelektual maupun mental di era globalisasi
ini.
5
B. Peran Pendidikan
bagi SDM dan Pengaruhnya.
Indonesia merupakan Negara yang sedang
berkembang. Dengan memiliki jumlah penduduk yang banyak, dan memiliki pengaruh
besar terhadap komposisi jumlah penduduk di dunia. Jumlah penduduk yang tinggi
adalah masalah serius yang dapat menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan, dari setiap perkembangan zaman, yang menjadi faktor utama kemajuan
suatu Negara Indonesia faktor ekonomi, karena faktor ekonomi yang mendominasi
segala aspek dalam perkembangan Indonesia. Maka dari itu, berbagai aspek
tersebut harus mendukung segala bentuk tindakan yang mempengaruhi perkembangan
perekonomian yang ada.
Salah satu aspek yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah aspek pendidikan. Karena pendidikan
merupakan faktor utama kemajuan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Menurut
Dody Heriawan Priatmoko, dengan mengutip pernyataan Schuts dan Solow,
menegaskan bahwa pendidikan merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi
melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Apalagi saat ini Indonesia,
sudah menjadi bagian dari penduduk dunia dan menjadi bagian kompetisi
masyarakat dunia, khususnya dalam meraih pasar dan peluang kesempatan kerja
yang tidak dibatasi oleh garis wilayah kenegaraan. Untuk itu, perlu diadakannya
peningkatan sumber daya manusia.
Akan tetapi, jika dilihat pada
kenyataannya, sumber daya manusia di Indonesia melemah, karena menurunnya mutu
pendidikan. Memasuki abad ke 21 pendidikan di Indonesia tidak mengalami peningkatan
atau dengan kata lain menurun. Prestasi pendidikan Indonesia tertinggal dari
negara-negara di Asia lainnya. Indikator yang menyebabkan hal tersebut adalah
prestasi siswa, dan peringkat indeks pengembangan manusia yaitu komposisi dari
tingkat pencapaian pendidikan.
6 6
Masalah pendidikan yang memperhatinkan ini harus
segera diselesaikan agar masyarakat Indonesia dapat bersaing pada persaingan
global. Indonesia mengalami dua masalah besar dalam pendidikan yaitu masalah
internal dan eksternal. Pada persoalan internal yang saat ini sedang dilakukan
penataan dan rekstruturisasi strategi pengembangan yang jauh lebih tepat,
akurat dan ekseleratif. Seperti halnya media serta sarana pendidikan yang dapat
mempengaruhi mutu dari pendidikan itu sendiri. Sedangkan pada persoalan
ekstrenal yang ada yakni mengenai berbagai tantangan serta peluang yang justru
menunggu peningkatan tersebut agar SDM di Indonesia menjadi lebih kompetitif.
Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya pemerintah Indonesia harus benar-benar
memikirkan mutu peningkatan pendidikan di negara ini.
Rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia dapat dilakukan penyelesaiannya dengan perbaikan mendasar yakni
kurikulum bahan ajar dan guru sebagai pengajar. Selain dari pemerintah,
masyarakat Indonesia sebagai pelakunya juga harus membantu dan bersedia untuk
bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan indonesia yang hampir terpuruk.
Meski banyak masyarakat Indonesia yang
tidak memperdulikan nilai pendidikan karena dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
yang memperhatinkan. Banyak anak-anak yang mengalami putus sekolah, karena
mahalnya biaya sekolah yang harus dikeluarkan yang mendorong hal tersebut
terjadi. Dengan minimnya latar belakang pendidikan yang dimiliki, membuat para
orang tua lebih memilih anak-anaknya untuk tidak bersekolah daripada mereka
tidak makan atau dengan kata lain tidak dapat melanjutkan hidup. Cara berpikir
seperti itu lah yang dimiliki para masyarakat menengah kebawah, oleh karena itu
pemerintah perlu memperhatikan hal tersebut.
Dengan cara menurunkan biaya sekolah
atau bahkan tidak memungut biaya bagi para masyarakat yang kurang mampu. Agar
para anak sebagai penerus bangsa harus mengenyam pendidikan. Karena begitu
penting nilai pendidikan itu sendiri. Dengan begitu, siapapun dapat memperoleh
pendidikan tanpa terkecuali. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menopang
kemajuan suatu negara, sehingga negara yang mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas akan memiliki keunggulan dalam segala bidang, terutama dalam bidang
ekonomi.
7 7
Pendidikan merupakan investasi modal manusia, yang
akan menetukan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Sebagai contoh yaitu
negara Jepang. Jepang mampu mengadopsi teknologi berat dengan cepat sehingga
masyarakatnya cepat mengerti akan sebuah teknologi dan memiliki kualitas yang
bagus dalam hal sumber daya alam. Berbeda dengan Indonesia yang karenanya
masyarakat masih memiliki pendidikan yang rendah sehingga sumberdaya negara ini
pun masih rendah jadi akan lebih sulit menerapkan teknologi-teknologi yang
mutakhir yang saat ini sudah mulai bermunculan.
Dalam memasuki abad ke-21 yang ditandai
oleh proses globalisasi, dengan persaingan yang ketat, maka bangsa Indonesia
dituntut untuk lebih menyiapkan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki
keungulan kompetitif. Semua itu bisa diperoleh melalui pendidikan yang bermutu
dan berkualitas. Dengan demikian, pendidikan yang baik dan bermutu merupakan
tanda bagi upaya memenangkan kompetisi global.Meskipun sekarang sedang dalam
situasi krisis yang mungkin berakibat pada penurunan anggaran pembangunan
nasional, namun alokasi anggaran pendidikan sepertinya tak sampai berkurang.
8
Kita menyadari bahwa pembangunan pendidikan di
Indonesia jauh tertinggal di belakang dibandingkan dengan pembangunan
infrastruktur. Selama tiga dasawarsa prioritas utama pembangunan nasional masih
bertumpu pada pembangunan fisik, mengalahkan bidang pendidikan yang memiliki
arti dan bersifat strategis serta dapat memperbaiki kehidupan negara ini. Untuk
itu sudah seharusnya kita menggeser skala prioritas utama pembangunan nasional
dengan menempatkan pendidikan sebagai hal yang utama atau dengan kata lain
memprioritaskan pendidikan. Pendidikan itu tidak dapat dilihat dalam waktu yang
singkat namun investasi pendidikan itu berlangsung sangat lama. Namun demikian
jika kita tidak mulai membenahi pendidikan nasional sejak sekarang, maka sumber
daya manusia kita akan jauh tertinggal dari negara lain dan hal tersebut sangat
merugikan. Setidaknya kita menyadari sepenuhnya pendidikan merupakan agenda
penting dan strategis, bukan hanya meningkatkan kualitas bangsa, melainkan juga
mendorong kemajuan seluruh masyarakat. Karena itu, seluruh komponen bangsa
harus mempunyai komitmen bersama untuk membangun pendidikan.
Membangun pendidikan menjadi lebih
penting lagi terutama dalam menyongsong milenium ketiga, yang ditandai oleh
arus globalisasi yang menuntut daya saing tinggi. Karena itu, menyiapkan sumber
daya menusia yang berkualitas, melalui upaya meningkatkan mutu pendidikan,
merupakan suatu yang mutlak untuk membangun negara ini agar lebih memilki
kompeten di dunia internasional. Ingat pendidikan bukan hanya harus formal,
akan tetapi proses pendidikan itu berlangsung seumur hidup kita. Ini agar
setiap orang yang bukan usia sekolahan lagi malas untuk menuntut ilmu, karna banyak
sekali sarana maupun proses kehidupan yang bisa kita jadikan pembelajaran untuk
hidup yang lebih baik lagi.
C. Dampak dari SDM yang
rendah
Rendahnya tingkat sumber daya manusia di
suatu negara sangat berdampak buruk pada perekonomian tersebut. Indonesia ialah
contoh dari negara yang mempunyai sumberdaya manusia yang semakin menurun
setiap tahun nya seperti data yang di sajikan oleh UNESCO (2000) tentang
peringkat indeks pengembangan manusia (human development index) yaitu komposisi
dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan kepala setiap
penduduk.
9
Bukan rahasia umum lagi kalau masalah ekonomi
terbesar yang di alami indonesia seperti kemiskinan dan pengangguran ialah
dampak nyata dari rendahnya kualitas sumberdaya manusia di negara ini dan
sampai sekarang masih belum teratasi. Untungnya negara indonesia ini adalah
salah satu negara yang paling beruntung karena memeliki kekayaan sumber daya
alam yang banyak, baik itu berupa daratan, udara maupun laut yang sangat luas.
Akan tetapi, meskipun memiliki sumber daya alam yang sangat banyak ini
indonesia masih belum mampu untuk menjadi negara yang maju dan lagi-lagi di
sebabkan oleh minim nya sumber daya manusia yang bisa mengelola SDA secara baik
dan efisien. Sehingga kita harus menginfor sumberdaya manusia dari negara lain.
Memerlukan modal untuk mengelola sumber
daya alam memang wajar bila membutuhkan suntikan dana atau investor asing
karena kita tidak memiliki cukup biaya untuk itu. Akan tetapi apakah kita juga
harus menginfor pekerja asing yang tentu saja akan lebih leluasa memerintah dan
memperbudak kita. Kita memang sudah merdeka hampir 67 tahun yang lalu dari
penjajahan secara fisik, namun kenyataannya belum tampak. Gas di papua adalah
salah satu contoh dari menyedihkan nya bumi pertiwi ini. Kekayaan alam yang
seharusnya bisa di kuasai dan di nikmati sepenuhnya oleh seluruh rakyat di
indonesia ternyata hanya lebih banyak di nikmati oleh warga asing. Sebagian
besar penduduk indonesia tidak bisa berbuat apa-apa dan lagi-lagi itu di sebabkan
oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia. Masih banyak lagi masalah yang di
timbulkan atau dampak negatif dari rendahnya sumber daya manusia di negara yang
kita sayangi dan junjung tinggi ini.
D.
Hubungan Pengangguran dengan Sumber Daya Manusia
Pengangguran adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua
hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
10
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan
dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat Pengangguran yang terlalu
tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan sosial sehingga
mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah
menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah “Pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang. Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga
yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan
layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan
anggota keluarganya.
11
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro
yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah
pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha
mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses,
pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk
penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Gerakan Nasional Penanggulangan
Pengangguran (GNPP), Mengingat 70 persen penganggur didominasi oleh kaum muda,
maka diperlukan penanganan khusus secara terpadu program aksi penciptaan dan
perluasan kesempatan kerja khusus bagi kaum muda oleh semua pihak. Berdasarkan
kondisi diatas perlu dilakukan Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran
(GNPP) dengan mengerahkan semua unsur-unsur dan potensi di tingkat nasional dan
daerah untuk menyusun kebijakan dan strategi serta melaksanakan program
penanggulangan Pengangguran. Salah satu tolak ukur kebijakan nasional dan
regional haruslah keberhasilan dalam perluasan kesempatan kerja atau penurunan
Pengangguran dan setengah Pengangguran. Gerakan tersebut dirancangkan dalam
satu Deklarasi GNPP yang diadakan di Jakarta 29 Juni 2004.
Menurut para deklarator tersebut, bahwa
GNPP ini dimaksudkan untuk membangun kepekaan dan kepedulian seluruh aparat
dari pusat ke daerah, serta masyarakat seluruhnya untuk berupaya mengatasi
pengangguran. Dalam deklarasi itu ditegaskan, bahwa untuk itu sesuai dengan
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera
dibentuk Badan Koordinasi Perluasan Kesempatan Kerja.Kesadaran dan dukungan
sebagaimana diwujudkan dalam kesepakatan GNPP tersebut, menunjukan suatu
kepedulian dari segenap komponen bangsa terhadap masalah ketenagakerjaan,
utamanya upaya penanggulangan pengangguran. Menyadari bahwa upaya penciptaan
kesempatan kerja itu bukan semata fungsi dan tanggung jawab Depatemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua, pihak
pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha, maupun dunia pendidikan. Oleh
karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program masing-masing pihak, baik
pemerintah maupun swasta harus dikaitkan dengan penciptaan kesempatan kerja
yang seluas-luasnya.
E. Solusi Masalah
Pengangguran di Indonesia
12
Sebagai solusi pengangguran, berbagai strategi dan
kebijakan dapat ditempuh sebagai berikut. Setiap penganggur diupayakan memiliki
pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih
tegas lagi jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.Untuk
itu diperlukan dua kebijakan, yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus).
Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan pengangguran, antara lain
kebijakan makro ekonomi seperti moneter berupa uang beredar, tingkat suku
bunga, inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral),
fiskal (Departemen Keuangan) dan lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet,
hal-hal itu harus jelas keputusannya dengan fokus pada penanggulangan
pengangguran. Jadi setiap lembaga pemerintah yang terkait dengan pengangguran
harus ada komitmen dalam keputusannya dan pelaksanaannya. Selain itu, ada juga
kebijakan mikro (khusus). Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
Pertama, pengembangan wawasan
penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap manusia sesungguhnya memilki
potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan mengembangkan secara
optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap pribadi sanggup mengaktualisasikan
potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik, bernilai
dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
Kedua, segera melakukan pengembangan
kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas
dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka
lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan.
Ketiga, segera membangun lembaga sosial
yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu dapat dilakukan serentak
dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio mengubah PT Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan Jaminan Sosial Nasional yang
terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya. Dengan membangun lembaga itu,
setiap penganggur di Indonesia akan tercatat dengan baik dan mendapat perhatian
khusus. Secara teknis dan rinci, keberadaaan lembaga itu dapat disusun dengan
baik.
Keempat, segera menyederhanakan
perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat
investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok. Itu semua perlu
segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan investasi
untuk menciptakan lapangan kerja baru.
13
Kelima, mengaitkan secara erat (sinergi) masalah
pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya, seperti sampah,
pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat. Sampah, misalnya, terdiri
dari bahan organik yang dapat dijadikan kompos dan bahan non-organik yang dapat
didaur ulang.
Keenam, mengembangkan suatu lembaga
antar kerja secara profesional. Lembaga itu dapat disebutkan sebagai job center
dan dibangun dan dikembangkan secara profesional sehingga dapat membimbing dan
menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan lembaga itu mencakup, antara lain sumber
daya manusianya (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), manajemen dan keuangan. Lembaga itu dapat di bawah lembaga jaminan
sosial penganggur atau bekerja sama tergantung kondisinya.
Ketujuh, segera harus disempurnakan kurikulum
dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum
sangat menentukan kualitas pendidikan. Karena itu, Sisdiknas perlu reorientasi
supaya dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Kedelapan, upayakan untuk mencegah perselisihan
hubungan industrial (PHI) dan pemutusan hubungan kerja (PHK). PHI dewasa ini
sangat banyak berperan terhadap penutupan perusahaan, penurunan produktivitas,
penurunan permintaan produksi industri tertentu dan seterusnya. Akibatnya,
bukan hanya tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru, justru sebaliknya
bermuara pada PHK yang berarti menambah jumlah penganggur.
Kesembilan, segera mengembangkan potensi
kelautan kita. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai letak
geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang
sangat potensial sebagai negara maritim. Potensi kelautan Indonesia perlu
dikelola lebih baik supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif dan
remuneratif.
14
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN
Sumber daya manusia adalah faktor yang mempunyai peran
penting dalam suatu negara, sehingga menjadi perhatian yang khusus baik oleh
pemerintah maupun pihak swasta (masyarakat). Dampak dari buruknya sumber daya
manusia dapat menyebabkan pengangguran, kemiskinan, rentan terjadi nya
kriminalitas, dan pada akhirnya dapat menghambat pertubuhan perokonomian suatu
negara.
Pendidikan adalah salah satu tolak ukur untuk menentukan
kualitas SDM, jika tingkat pendidikan di suatu negara tergolong rendah maka
kualitas SDM yang di miliki negara tersebut juga akan rendah. Pendidikan adalah
titik sentral yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Jika pemerintah ingin
meningkatkan kualitas SDM, maka yang harus di lakukan pemerintah ialah
meningkatkan mutu pendidikan dengan cara yang baik dan merata.
Tinggi nya tingkat pengangguran di indonesia ini bukan hanya
di sebabkan oleh tidak tersedianya lapangan pekerjaan, akan tetapi rendah nya
kualitas sumber daya manusia nya juga. Karena seharus nya sumber daya manusia (pekerja,
karyawan maupun pegawai) bukan mencari pekerjaan malainkan menciptakan lapangan
pekerjaan. Peran aktif pemerintah dan semua pihak sangat mempengaruhi
terciptanya sumber daya yang berkualitas dan mampu bersaing di masa globalisasi
ini.
Negara indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber
daya alam dan berpotensi untuk memiliki kekayaan sumber daya manusia juga,
karena penduduk indonesia adalah keempat terbesar di dunia dan memiki keadaan
alam yang mendukung. Negara ini hanya butuh cara yang tepat untuk
mensinerginakan atau mencapai itu semua, dan tentu saja melalui proses
pendidikan baik yang formal maupun yang non formal.
15
Seharusnya
pemerintah harus menaikan anggaraan pendidikan agar masyarakat yang tidak mampu
juga bisa mendapatkan/mengenyam pendidikan yang layak dan sering melakukan
penyuluhan dan pembimbingan secara khusus tentang penting nya pendidikan dan
kualitas sumber daya manusia.bukan itu saja, semua pihak di harapkan bisa
bekerjasama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pendidikan ini.
Dalam menghadapi masalah sekarang ini, rakyat tidak harus
menyalahkan pamerintah saja, karena kita perlu solusi yang tepat agar sumber
daya manusia di indonesia ini lebih maju dan merata, bukan hanya cukup di
nikmati golongan atas saja akan tetapi golongan menengah ke bawah juga.
Pemerintah harus berkonsentrasi pada pendidikan, yang
pastinya dengan cara yang lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Mungkin saat
ini pemerintah masih berkonsentrasi penuh pada pembangunan infrastruktur dan
fisik negeri ini saja, sehingga masalah pendidikan yang seharusnya jadi
prioritas utama menjadi yang ke dua. Tidak ada kata terlambat untuk berubah
selagi kita mau dan mampu melakukannya.
Kita sebagai generasi muda harus mempersiapkan mental dan
pengetahuan untuk meneruskan tahta sebagai calon-calon pemimpin dari negeri
ini. Mari kita tunjukan kepada dunia bahwa Indonesia bisa.
16
DAFTAR PUSTAKA
Putra Maslan.SDM Indonesia.http://maslanpaloh.blogspot.co.id/2012/09/sdm-indonesia_24.html
Wikipedia.Sumber
Daya Manusia.https://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_manusia
Wikipedia.Manajemen Sumber Daya Manusia. https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_sumber_daya_manusia
No comments:
Post a Comment