BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Lingkungan
merupakan salah satu sumber belajar, Sumber belajar lingkungan ini akan semakin
memperkaya wawasan dan pemngetahuan siswa kerena mereka belajar tidak terbatas
oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa
dapat mengalami langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk
berkomuniukasi dengan lingkungan tersebut.
Belajar yang baik adalah melalui pengalaman langsung. Simulasi
mengajarkan siswa memahami pentingnya suatu pembelajaran dengan melibatkan diri
secara langsung dalam dunia nyata agar siswa lebih paham hakikat hidup yang
sebenarnya. Simulasi rnembawa mereka kedalam kondisi yang realistik untuk
dikembangkan. Selain itu siswa akan mengetahui akibat yang akan menimpa dirinya
bila ia memberikan reaksi terhadap respon yang diberikan oleh simulasi tadi,
dan mencoba memperbaiki tindakannya.
Peran
lingkungan yang baik akan mendorong hasil belajar dan
meningkatkan kreaktivitas peserta didik. Lingkungan yang baik yaitu lingkungan
yang sesuai dengan karakteristik dan cara berpikir peserta didik.
Demikianlah beberapa permasalahan yang diuraikan secara umum untuk
memberikan pemahaman awal kepada pembaca. Untuk mengetahui dan memahami yang
lebih mendalam, maka ikutilah pembahasan dalam bab-bab berikutnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari lingkungan belajar?
2. Apa
saja macam-macam dari lingkungan belajar?
3. Bagaimana
prinsip-prinsip pengaturan lingkungan belajar dan belajar anak?
4. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran?
5. Apa
saja kekuatan dan kelemahan memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar
dalam pembelajaran?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
1. Untuk
mengetahui pengertian lingkungan belajar.
2. Untuk
mengetahui macam-macam lingkungan belajar.
3. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip pengaturan lingkungan belajar dan bermain anak.
4. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran.
5. Untuk
kekuatan dan kelemahan memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan Belajar
"Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan
pendidikan. "Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar
terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan pendidikan
menurut Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat berlangsungnya
pendidikan. lingkungan merupakan kesatuan ruang
dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari
unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. (dhanalana95.blogspot.com, diunduh
pada jam 11.30)
Belajar merupakan proses perubahan yang
terjadi pada diri seseorang melalui penguatan (reinforcement), sehingga terjadi
perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil
pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience),
demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat
dari aliran Behavioural Approach. (yusufjayyidan.blogspot.com, diunduh
pada jam 11.30)
Lingkungan belajar menurut Muhammad
Saroni (2006:82-84), adalah ”Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat
proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu
lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam
proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa betah di
sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena
tekanan ataupun keterpaksaan”. Sedangkan menurut Indra Djati Sidi (2005:148),
”Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar
menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar, oleh
karena itu lingkungan belajar perlu di tata semestinya. (hendriansdiamond.blogspot.co.id,
diunduh pada jam 11.30)
B.
Peranan
Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran
1. Macam-Macam Lingkungan Belajar
Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan
pendidikan mencakup: 1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3)
lingkungan masyarakat (Munib, 2004:76). Ketiga lingkungan itu sering disebut
sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.
1) Lingkungan Keluarga
a.
Pengertian Lingkungan Keluarga
Keluarga menurut Tirtarahardja
dan La Sulo (1994:173) adalah pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah
kecil orang karena hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah.
Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( nucleus family : ayah, ibu
dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang lain:
kakek/nenek, adik/ipar,pembantu, dll). Dari pengertian lingkungan dan keluarga
di atas, maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah segala
kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota
keluarga.
b.
Faktor-Faktor Keluarga
Menurut Slameto (2003:60-64),
siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:
1)
Cara orang tua mendidik,
2)
Relasi antara anggota
keluarga,
3)
Suasana rumah,
4)
Keadaan ekonomi keluarga,
5)
Pengertian orang tua,
6)
Latar belakang kebudayaan.
2) Lingkungan Sekolah
a. Pengertian
Lingkungan Sekolah
Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN)
lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa dibiasakan
dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran
berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya. Berdasarkan definisi tentang lingkungan sekolah di atas dapat disimpulkan
bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar
berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib
sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
b. Faktor
Sekolah
Faktor
sekolah yang mempengaruhi belajar
mencakup :
1)
Metode mengajar,
2)
Kurikulum,
3)
Relasi guru dengan siswa,
4)
Relasi siswa dengan siswa,
5)
Disiplin sekolah,
6)
Pelajaran dan waktu sekolah,
7)
Standar pelajaran, keadaan
gedung,
8)
Metode belajar,
9)
Tugas rumah.
c. Karakteristik
lingkungan sekolah
Ada beberapa karakteristik
lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens
dalam Ormrod, 2006) , yaitu:
1)
Sekolah mempunyai komitmen
untuk mendukung semua usaha peserta didik agar sukses baik dalam bidang
akademik maupun sosial.
2)
Adanya kurikulum yang
menantang dan terarah.
3)
Adanya perhatian dan
kepercayaan peserta didik serta orang tua terhadap sekolah.
4)
Adanya ketulusan dan keadilan
bagi semua peserta didik, baik untuk peserta didik dengan latar belakang
keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik.
5)
Adanya kebijakan dan peraturan
sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang
konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta
kemampuan menyelesaikan masalah.
6)
Adanya partisipasi peserta
didik dalam pembuatan kebijakan sekolah.
7)
Adanya mekanisme tertentu
sehingga peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa
takut.
8)
Mempunyai tujuan untuk
meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja
sama.
9)
Membangun kerja sama dengan
komunitas keluarga dan masyarakat.
10)
Mengadakan kegiatan untuk
mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan peserta didik.
3) Lingkungan Masyarakat
a.
Pengertian Lingkungan
Masyarakat
Soemardjan dan Soemardi
mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan (Ari Gunawan,2004:4). Sedangkan menurut Muri Yusuf
(1986:34) lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses
pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaannya.
Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
lingkungan masyarakat adalah tempatorang-orang hidup bersama yang berpengaruh
besar terhadapperkembangan pribadi anak-anak (siswa).
b.
Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor
ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan
siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:
1)
Kegiatan Siswa dalam
Masyarakat,
2)
Mass Media,
3)
Teman Bergaul,
4)
Bentuk Kehidupan Masyarakat.
c.
Peranan Masyarakat dalam
Pendidikan
Tanggung jawab masyarakat
terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab
pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan
faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam
masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu
tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan
beranekaragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peranyang besar dalam
pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan
suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut
menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga,
biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan
profesi baik secara langsung maupun tidak langsung (FuadIhsan, 1997:59) (dhanalana95.blogspot.com,
diunduh pada jam 11.30)
2. Prinsip-Prinsip Pengaturan
Lingkungan Belajar dan Bermain Anak
Tingkat Perkembangan Anak; Pengaturan
lingkungan belajar dan bermain perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak, baik dalam segi perkembangan kognitif, motorik, bahasa, maupun
psikososial.
Stimulasi Perkembangan Anak; lingkungan
belajar dan bermain hendaknya diatur dengan tujuan untuk menstimulasi
perkembangan anak. Oleh sebab itu, lingkungan tersebut harus memberikan
kesempatan yang luas untuk anak untuk eksplorasi, penyelidikan, interaksi
sosial, komunikasi, dan peningkatan kemampuan koordinasi gerakan motorik.
Menghindarkan Anak Cedera; Lingkungan
belajar dan bermain harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan
anak dari kemungkinan mendapat cedera. Penempatan alat-alat pemilihan alat
permainan dan pengaturan ruangan perlu memperhatikan keselamatan anak. Setiap
guru harus menyadari perlunya merancang dan mengorganisasikan lingkungan
belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau
belajar.
Informasi yang berkaitan dengan Anak
yang akan mengikuti kegiatan belajar; walaupun melalui informasi tersebut hanya
sedikit yang sdiketahui oleh guru, tetapi informasitersebut tetapakan menjadi
sumber pengetahuan bagi masing-masing uru. Informasi tersebut berupa catatan
atau laporan tertulis yang dapat diperoleh guru beberapa waktu sebelum
pembelajaran dimulai. Melalui pertemuan pertama dengan siswa yang datang bersama orangtua akan
menambah informasi sehingga kelas dapat dirancangdan diorganisasikan oleh guru
sesuai anak didik yang telah diterima.
Kegiatan harus dilakukan anak yang
berkaitan dengan tujuan khusus yang hendak dicapai; apabila tujuan khusus pembelajaran
adalah pengembangan keterampilan sosial maka guru perlu mengatur ruangan atau
lingkungan belajar yang memberi kesempatan pada anak untuk berinteraksi di
dalam kerja kelompok. Misalnya, guru mengatur tempat yang menarik minat anak
untuk berinteraksi di dalam kelompok, seperti menyediakan sudut permainan drama
atau area bermain balok dan lain sebagainya.
Hal ini yang perlu dipertimbangkan guru
adalah kebutuhan ruang bagi masing-masing anak baik di dalam maupun diluar
ruang belajar, untuk memberikan kebebasan bergerak pada masing-masing anak.
Toleransi akan kondisi siswa sangat dibutuhkan ketika rasa bosan sudah melanda.
Salah satu cara mengatasi hal ini adalah belajar di luar kelas. Semua cara
harus tepat guna. Usahakan ketika pembelajaran dilakukan di luar kelas, materi
yang akan disampaikan bukanlah materi yang membutuhkan konsentrasi penuh. (Idris,
2014:105)
C.
Faktor Yang
Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran
1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi fisik dan psikis (motivasi,
IQ, bakat, minat). Faktor internal adalah faktor yang berada pada diri murid
itu sendiri. Seperti: Gangguan fisik seperti kurang berfungsinya organ-organ
perasaan alat panca indera; ketidakseimbangan mental; Kelemahan yang disebabkan
oleh perasaan dan sikap yang salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap
pelajaran, malas dan sering bolos. Faktor Internal yang mempengaruhi proses
belajar dan pembelajaran antara lain :
a.
Pengaruh Fisik
Perkembangan
fisik pada anak perlu dipelajari dan dipahami oleh setiap guru, karena
dipercaya bahwa segala aktivitas-aktivitas belajar dan aktivitas-aktivitas yang
menyangkut mentalnya serta pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh kondisi dan
pertumbuhan fisik. Contohnya adalah kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu, selain itu juga
ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
lemah, kurang darah ataupun ada gangguangangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat
inderannya serta tubuhnya.
b.
Pengaruh Psikis
Proses psikososial, melibatkan perubahan – perubahan
dalam aspek perasaan, emosi dan kepribadian individu, perkembangan identitas
diri, pola hubungan dengan anggota keluarga, teman, guru dan yang lainnya.
Contoh Pengaruh Psikis antara lain :
a)
Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil yang
baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya,
jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan,
sehingga ia tidak lagi suka belajar. perhatian sifatnya sementara (tidak dalam
waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang
b)
Minat
Minat selalu dikuti dengan perasaan senang dan dari
situ diperoleh kepuasan. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap
belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang labih besar dengan cara
menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang
berhubungan dengan cita-cita serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta
kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu.
c)
Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk
belajar. Kemampuan itu baru terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih. bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran
yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena
ia senang belajar pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang timbul dari
luar individu, seperti : Sekolah; Sifat kurikulum yang kurang fleksibel,
terlalu berat beban belajar; (murid) dan mengajar (guru); metode mengajar
kurang memadai, kurang media pembelajaran; Keluarga (rumah) Keluarga yang
kurang utuh atau kurang harmonis, keadaan ekonomi, dan sikap orang tua tidak
memperhatikan pendidikan anaknya. Faktor Eksternal yang mempengaruhi proses
belajar dan pembelajaran antara lain :
a.
Lingkungan
Lingkungan merupakan
bagian dari kehidupan anak didik. Selama hidup anak didik tidak bisa
menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.
Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi
kehidupan anak didik. Faktor lingkungan terdiri dari :
1) Lingkungan
Alami
Apotik hidup mengelompokkan dengan baik
dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Sejumlah kursi dan meja
belajar teratur rapi yang ditempatkan di bawah pohon-pohon tertentu agar anak
didik dapat belajar mandiri diluar kelas dan berinteraksi dengan lingkungan.
Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di
dalamnya.. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan
sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh
karena itu, pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi
lingkungan. (Djamarah, 2011:176)
2) Lingkungan
Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, anak didik
tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk
mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan
hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Ketika
anak didik berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem sosial di sekolah.
Peraturan dan tata tertib di sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang
dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat
ringannya pelanggaran. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan
membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah.
(Djamarah, 2011:178)
b.
Instrumental
Instrumental
adalah alat atau sarana yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran,
berupa hardware dan software. Misalkan saja hardware, seperti : Buku-buku yang
lengkap, kelas yang kodusif, cat dinding kelas yang sesuai dan membuat suasana
nyaman, tempat duduk, taman, LCD, komputer, transportasi, perpustakaan, gedung,
laboratorium dll. Dan software berupa program-program pendukung belajar peserta
didik dan pendidik, yang berkaitan langsung dengan minat siswa belajar. (http://whendikz.blogspot.co.id, diunduh pada jam 11.30)
D.
Kekuatan
dan Kelemahan Memanfaatkan Sumber Belajar Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran
Kekuatan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah :
1) Kegiatan
belajar lebih menarik dan tidak membosankan peserta didik sehingga motoivasi
belajar siswa akan lebih tinggi.
2) Hakikat
akan lebih berarti sebab peserta didik dihadapkan dalam keadaan yang nyata.
3) Bahan-bahan
yang dipelajari lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.
4) Kegiatan
belajar lebih komprehensif lebih aktif kreatif dan menyenangkan.
5) Sumber
belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.
6) Peserta
didik dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di
lingkungannya, sehingga dapat menciptakan pribadi yang cinta lingkungan.
Kelemahan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar adalah :
1) Tidak
seperti pelajaran dalam kelas, pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara
matang karena jika kurang persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan
main-main ketika pelajaran berlangsung.
2) Adanya
anggapan belajar dengan lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama, padahal
pelajaran cukup dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan di kelas.
3) Banyak
guru yang masih berpandangan sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam
kelas. (Sumantri, 2015:405)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan
dari makalah di atas menurut kelompok kami yaitu :
Lingkungan belajar adalah tempat
berlangsungnya proses belajar mengajar yang sangat berperan dalam menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dan dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa. Macam-macam lingkungan belajar ada tiga yaitu lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Prinsip-prinsip
pengaturan lingkungan belajar dan bermain anak yaitu harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan anak dan dapat menstimulasi perkembangan anak, mengatur
lingkunga belajar yang aman bagi siswa, kegiatan yang dilakukan anak harus
sesuai dengan tujuan khusus yang hendak dicapai, memberikan kebebasan bergerak
bagi masing-masing anak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
dan pembelajaran yaitu faktor internal yang terdiri dari pengaruh fisik dan
pengaruh psikis contohnya perhatian, minat, bakat dan faktor eksternal yang
terdiri dari lingkungan dan instrumental. Kekuatan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar adalah kegiatan belajar dapat menjadi lebih
menarik karena bahan-bahan yang dipelajari lebih faktual, kegiatan pembelajaran
juga dapat lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Kelemahan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah banyak yang beranggapan
pembelajaran di luar kelas membutuhkan waktu yang relatif lama, pembelajaran di
luar kelas lebih membutuhkan perencanaan yang matang karena apabila tidak
direncakan proses pembelajaran akan terkesan bermain-main saja.
DAFTAR PUSTAKA
http://dhanalana95.blogspot.co.id/2013/06/lingkungan-belajar.html
http://hendriansdiamond.blogspot.co.id/2012/01/lingkungan-belajar.html
https://variedzzz.wordpress.com/2011/05/10/lingkungan-sebagai-media-pembelajaran/
http://whendikz.blogspot.co.id/2013/10/faktor-yang-mempengaruhi-belajar-dan_6.html
http://yusufjayyidan.blogspot.co.id/p/jenis-jenis-lingkungan-belajar.html
Meity H. Idris.
2014. Strategi Pembelajaran yang
Menyenangkan. Jakarta: Luxima
M.
Syarif Sumantri. 2015. Strategi
Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
No comments:
Post a Comment