Popular Posts

Monday, November 15, 2021

MAKALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar, Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pemngetahuan siswa kerena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomuniukasi dengan lingkungan tersebut.

Belajar yang baik adalah melalui pengalaman langsung. Simulasi mengajarkan siswa memahami pentingnya suatu pembelajaran dengan melibatkan diri secara langsung dalam dunia nyata agar siswa lebih paham hakikat hidup yang sebenarnya. Simulasi rnembawa mereka kedalam kondisi yang realistik untuk dikembangkan. Selain itu siswa akan mengetahui akibat yang akan menimpa dirinya bila ia memberikan reaksi terhadap respon yang diberikan oleh simulasi tadi, dan mencoba memperbaiki tindakannya.

Peran lingkungan yang baik akan mendorong hasil belajar dan meningkatkan kreaktivitas peserta didik. Lingkungan yang baik yaitu lingkungan yang sesuai dengan karakteristik dan cara berpikir peserta didik.

Demikianlah beberapa permasalahan yang diuraikan secara umum untuk memberikan pemahaman awal kepada pembaca. Untuk mengetahui dan memahami yang lebih mendalam, maka ikutilah pembahasan dalam bab-bab berikutnya.

B.  Rumusan Masalah

1.    Apa pengertian dari lingkungan belajar?

2.    Apa saja macam-macam dari lingkungan belajar?

3.    Bagaimana prinsip-prinsip pengaturan lingkungan belajar dan belajar anak?

4.    Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran?

5.    Apa saja kekuatan dan kelemahan memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar dalam pembelajaran?

 


C.  Tujuan Penulisan Makalah

1.    Untuk mengetahui pengertian lingkungan belajar.

2.    Untuk mengetahui macam-macam lingkungan belajar.

3.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengaturan lingkungan belajar dan bermain anak.

4.    Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran.

5.    Untuk kekuatan dan kelemahan memanfaatkan sumber belajar lingkungan sekitar dalam pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Lingkungan Belajar

"Lingkungan belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. "Lingkungan pendidikan adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kegiatan pendidikan (Hadikusumo,1996:74). Sedangkan lingkungan pendidikan menurut Tirtarahardjadan La Sulo (1994:168) adalah latar tempat berlangsungnya pendidikan. lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. (dhanalana95.blogspot.com, diunduh pada jam 11.30)

Belajar merupakan proses perubahan yang terjadi pada diri seseorang melalui penguatan (reinforcement), sehingga terjadi perubahan yang bersifat permanen dan persisten pada dirinya sebagai hasil pengalaman (Learning is a change of behaviour as a result of experience), demikian pendapat John Dewey, salah seorang ahli pendidikan Amerika Serikat dari aliran Behavioural Approach. (yusufjayyidan.blogspot.com, diunduh pada jam 11.30)

Lingkungan belajar menurut Muhammad Saroni (2006:82-84), adalah ”Segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Lingkungan ini mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga siswa merasa betah di sekolah dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar dan bukan karena tekanan ataupun keterpaksaan”. Sedangkan menurut Indra Djati Sidi (2005:148), ”Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar menyenangkan”. Lingkungan tersebut dapat meningkatkan keaktifan belajar, oleh karena itu lingkungan belajar perlu di tata semestinya. (hendriansdiamond.blogspot.co.id, diunduh pada jam 11.30)

 

B.  Peranan Lingkungan Belajar dalam Pembelajaran

1.    Macam-Macam Lingkungan Belajar

Menurut Ki Hajar Dewantara, lingkungan pendidikan mencakup: 1) lingkungan keluarga, 2) lingkungan sekolah, dan 3) lingkungan masyarakat (Munib, 2004:76). Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan yang akan mempengaruhi manusia secara bervariasi.

1)   Lingkungan Keluarga

a.    Pengertian Lingkungan Keluarga

Keluarga menurut Tirtarahardja dan La Sulo (1994:173) adalah pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan semenda (hubungan menurut garis ibu) dan sedarah. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti ( nucleus family : ayah, ibu dan anak), ataupun keluarga yang diperluas (disamping inti, ada orang lain: kakek/nenek, adik/ipar,pembantu, dll). Dari pengertian lingkungan dan keluarga di atas, maka dapat disimpulkan pengertian ligkungan keluarga adalah segala kondisi dan pengaruh dari luar terhadap kehidupan dan perkembangan anggota keluarga.

b.    Faktor-Faktor Keluarga

Menurut Slameto (2003:60-64), siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:

1)   Cara orang tua mendidik,

2)   Relasi antara anggota keluarga,

3)   Suasana rumah,

4)   Keadaan ekonomi keluarga,

5)   Pengertian orang tua,

6)   Latar belakang kebudayaan.

2)   Lingkungan Sekolah

a. Pengertian Lingkungan Sekolah

Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana parasiswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya. Berdasarkan definisi tentang lingkungan sekolah di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung yang para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.

b.  Faktor Sekolah

Faktor  sekolah  yang mempengaruhi belajar mencakup :

1)   Metode mengajar,  

2)   Kurikulum,

3)   Relasi guru dengan siswa,

4)   Relasi siswa dengan siswa,

5)   Disiplin sekolah,

6)   Pelajaran  dan waktu sekolah,

7)   Standar pelajaran, keadaan gedung,

8)   Metode belajar,

9)   Tugas rumah.

c. Karakteristik lingkungan sekolah

Ada beberapa karakteristik lingkungan sekolah yang nyaman sebagai tempat belajar (Burstyn & Stevens dalam Ormrod, 2006) , yaitu:

1)   Sekolah mempunyai komitmen untuk mendukung semua usaha peserta didik agar sukses baik dalam bidang akademik maupun sosial.

2)   Adanya kurikulum yang menantang dan terarah.

3)   Adanya perhatian dan kepercayaan peserta didik serta orang tua terhadap sekolah.

4)   Adanya ketulusan dan keadilan bagi semua peserta didik, baik untuk peserta didik dengan latar belakang keluarga yang berbeda, beda ras maupun etnik.

5)   Adanya kebijakan dan peraturan sekolah yang jelas. Misalnya panduan perilaku yang baik, konsekuensi yang konsisten, penjelasan yang jelas, kesempatan menjalin interaksi sosial serta kemampuan menyelesaikan masalah.

6)   Adanya partisipasi peserta didik dalam pembuatan kebijakan sekolah.

7)   Adanya mekanisme tertentu sehingga peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa rasa takut.

8)   Mempunyai tujuan untuk meningkatkan perilaku prososial seperti berbagi informasi, membantu dan bekerja sama.

9)   Membangun kerja sama dengan komunitas keluarga dan masyarakat.

10)    Mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan isu-isu menarik dan spesial yang berkaitan dengan peserta didik.

3)   Lingkungan Masyarakat

a.    Pengertian Lingkungan Masyarakat

Soemardjan dan Soemardi mengatakan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan (Ari Gunawan,2004:4). Sedangkan menurut Muri Yusuf (1986:34) lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses pembentukan kepribadian anak-anak sesuai keberadaannya. Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan masyarakat adalah tempatorang-orang hidup bersama yang berpengaruh besar terhadapperkembangan pribadi anak-anak (siswa).

b.    Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Pengaruh-pengaruh itu antara lain sebagai berikut:

1)   Kegiatan Siswa dalam Masyarakat,

2)   Mass Media,     

3)   Teman Bergaul,     

4)   Bentuk Kehidupan Masyarakat.

c.    Peranan Masyarakat dalam Pendidikan

Tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan sebenarnya masih belum jelas, tidak sejelas tanggung jawab pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah. Hai ini disebabkan faktor waktu, hubungan, sifat dan isi pergaulan yang terjadi di dalam masyarakat. Waktu pergaulan terbatas, hubungannya hanya pada waktu-waktu tertentu, sifat pergaulannya bebas, dan isinya sangat kompleks dan beranekaragam. Meskipun demikian, masyarakat mempunyai peranyang besar dalam pelaksanaan pendidikan nasional. Peran masyarakat itu antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang pelaksanaan pendidikan nasional, ikut menyelenggarakan pendidikan nonpemerintah (swasta), membantu pengadaan tenaga, biaya, sarana dan prasarana, menyediakan lapangan kerja, membantu pengembangan profesi baik secara langsung maupun tidak langsung (FuadIhsan, 1997:59) (dhanalana95.blogspot.com, diunduh pada jam 11.30)

2.    Prinsip-Prinsip Pengaturan Lingkungan Belajar dan Bermain Anak

Tingkat Perkembangan Anak; Pengaturan lingkungan belajar dan bermain perlu disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, baik dalam segi perkembangan kognitif, motorik, bahasa, maupun psikososial.

Stimulasi Perkembangan Anak; lingkungan belajar dan bermain hendaknya diatur dengan tujuan untuk menstimulasi perkembangan anak. Oleh sebab itu, lingkungan tersebut harus memberikan kesempatan yang luas untuk anak untuk eksplorasi, penyelidikan, interaksi sosial, komunikasi, dan peningkatan kemampuan koordinasi gerakan motorik.

Menghindarkan Anak Cedera; Lingkungan belajar dan bermain harus ditata sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan anak dari kemungkinan mendapat cedera. Penempatan alat-alat pemilihan alat permainan dan pengaturan ruangan perlu memperhatikan keselamatan anak. Setiap guru harus menyadari perlunya merancang dan mengorganisasikan lingkungan belajar anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau belajar.

Informasi yang berkaitan dengan Anak yang akan mengikuti kegiatan belajar; walaupun melalui informasi tersebut hanya sedikit yang sdiketahui oleh guru, tetapi informasitersebut tetapakan menjadi sumber pengetahuan bagi masing-masing uru. Informasi tersebut berupa catatan atau laporan tertulis yang dapat diperoleh guru beberapa waktu sebelum pembelajaran dimulai. Melalui pertemuan pertama dengan  siswa yang datang bersama orangtua akan menambah informasi sehingga kelas dapat dirancangdan diorganisasikan oleh guru sesuai anak didik yang telah diterima.

Kegiatan harus dilakukan anak yang berkaitan dengan tujuan khusus yang hendak dicapai; apabila tujuan khusus pembelajaran adalah pengembangan keterampilan sosial maka guru perlu mengatur ruangan atau lingkungan belajar yang memberi kesempatan pada anak untuk berinteraksi di dalam kerja kelompok. Misalnya, guru mengatur tempat yang menarik minat anak untuk berinteraksi di dalam kelompok, seperti menyediakan sudut permainan drama atau area bermain balok dan lain sebagainya.

Hal ini yang perlu dipertimbangkan guru adalah kebutuhan ruang bagi masing-masing anak baik di dalam maupun diluar ruang belajar, untuk memberikan kebebasan bergerak pada masing-masing anak. Toleransi akan kondisi siswa sangat dibutuhkan ketika rasa bosan sudah melanda. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah belajar di luar kelas. Semua cara harus tepat guna. Usahakan ketika pembelajaran dilakukan di luar kelas, materi yang akan disampaikan bukanlah materi yang membutuhkan konsentrasi penuh. (Idris, 2014:105)

 

C.  Faktor Yang Mempengaruhi Belajar dan Pembelajaran

1.    Faktor Internal

Faktor internal meliputi fisik dan psikis (motivasi, IQ, bakat, minat). Faktor internal adalah faktor yang berada pada diri murid itu sendiri. Seperti: Gangguan fisik seperti kurang berfungsinya organ-organ perasaan alat panca indera; ketidakseimbangan mental; Kelemahan yang disebabkan oleh perasaan dan sikap yang salah seperti kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran, malas dan sering bolos. Faktor Internal yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran antara lain :

a.    Pengaruh Fisik

Perkembangan fisik pada anak perlu dipelajari dan dipahami oleh setiap guru, karena dipercaya bahwa segala aktivitas-aktivitas belajar dan aktivitas-aktivitas yang menyangkut mentalnya serta pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh kondisi dan pertumbuhan fisik. Contohnya adalah kesehatan. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguangangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat inderannya serta tubuhnya.

b.    Pengaruh Psikis

Proses psikososial, melibatkan perubahan – perubahan dalam aspek perasaan, emosi dan kepribadian individu, perkembangan identitas diri, pola hubungan dengan anggota keluarga, teman, guru dan yang lainnya. Contoh Pengaruh Psikis antara lain :

a)    Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang

b)   Minat

Minat selalu dikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang labih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu.

c)    Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. bakat itu mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya.

2.    Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang timbul dari luar individu, seperti : Sekolah; Sifat kurikulum yang kurang fleksibel, terlalu berat beban belajar; (murid) dan mengajar (guru); metode mengajar kurang memadai, kurang media pembelajaran; Keluarga (rumah) Keluarga yang kurang utuh atau kurang harmonis, keadaan ekonomi, dan sikap orang tua tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Faktor Eksternal yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran antara lain :

a.    Lingkungan

Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Faktor lingkungan terdiri dari :

1)   Lingkungan Alami

Apotik hidup mengelompokkan dengan baik dan rapi sebagai laboratorium alam bagi anak didik. Sejumlah kursi dan meja belajar teratur rapi yang ditempatkan di bawah pohon-pohon tertentu agar anak didik dapat belajar mandiri diluar kelas dan berinteraksi dengan lingkungan. Kesejukan lingkungan membuat anak didik betah tinggal berlama-lama di dalamnya.. Begitulah lingkungan sekolah yang dikehendaki. Bukan lingkungan sekolah yang gersang, pengap, tandus, dan panas yang berkepanjangan. Oleh karena itu, pembangunan sekolah sebaiknya berwawasan lingkungan, bukan memusuhi lingkungan. (Djamarah, 2011:176)

2)   Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak bisa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma-norma sosial, susila, dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Demikian juga halnya di sekolah. Ketika anak didik berada di sekolah, maka dia berada dalam sistem sosial di sekolah. Peraturan dan tata tertib di sekolah harus anak didik taati. Pelanggaran yang dilakukan oleh anak didik akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis dan berat ringannya pelanggaran. Lahirnya peraturan sekolah bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku anak didik yang menunjang keberhasilan belajar di sekolah. (Djamarah, 2011:178)

b.    Instrumental

Instrumental adalah alat atau sarana yang digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran, berupa hardware dan software. Misalkan saja hardware, seperti : Buku-buku yang lengkap, kelas yang kodusif, cat dinding kelas yang sesuai dan membuat suasana nyaman, tempat duduk, taman, LCD, komputer, transportasi, perpustakaan, gedung, laboratorium dll. Dan software berupa program-program pendukung belajar peserta didik dan pendidik, yang berkaitan langsung dengan minat siswa belajar. (http://whendikz.blogspot.co.id, diunduh pada jam 11.30)

 

 

D.  Kekuatan dan Kelemahan Memanfaatkan Sumber Belajar Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran

Kekuatan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah :

1)   Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan peserta didik sehingga motoivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

2)   Hakikat akan lebih berarti sebab peserta didik dihadapkan dalam keadaan yang nyata.

3)   Bahan-bahan yang dipelajari lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat.

4)   Kegiatan belajar lebih komprehensif lebih aktif kreatif dan menyenangkan.

5)   Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.

6)   Peserta didik dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya, sehingga dapat menciptakan pribadi yang cinta lingkungan. 

Kelemahan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah :

1)   Tidak seperti pelajaran dalam kelas, pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara matang karena jika kurang persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan main-main ketika pelajaran berlangsung.

2)   Adanya anggapan belajar dengan lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama, padahal pelajaran cukup dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan di kelas.

3)   Banyak guru yang masih berpandangan sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam kelas. (Sumantri, 2015:405)

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Simpulan dari makalah di atas menurut kelompok kami yaitu :

Lingkungan belajar adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar yang sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa dan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Macam-macam lingkungan belajar ada tiga yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Prinsip-prinsip pengaturan lingkungan belajar dan bermain anak yaitu harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan dapat menstimulasi perkembangan anak, mengatur lingkunga belajar yang aman bagi siswa, kegiatan yang dilakukan anak harus sesuai dengan tujuan khusus yang hendak dicapai, memberikan kebebasan bergerak bagi masing-masing anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran yaitu faktor internal yang terdiri dari pengaruh fisik dan pengaruh psikis contohnya perhatian, minat, bakat dan faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan dan instrumental. Kekuatan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah kegiatan belajar dapat menjadi lebih menarik karena bahan-bahan yang dipelajari lebih faktual, kegiatan pembelajaran juga dapat lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Kelemahan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar adalah banyak yang beranggapan pembelajaran di luar kelas membutuhkan waktu yang relatif lama, pembelajaran di luar kelas lebih membutuhkan perencanaan yang matang karena apabila tidak direncakan proses pembelajaran akan terkesan bermain-main saja.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://dhanalana95.blogspot.co.id/2013/06/lingkungan-belajar.html

http://hendriansdiamond.blogspot.co.id/2012/01/lingkungan-belajar.html

https://variedzzz.wordpress.com/2011/05/10/lingkungan-sebagai-media-pembelajaran/

http://whendikz.blogspot.co.id/2013/10/faktor-yang-mempengaruhi-belajar-dan_6.html

http://yusufjayyidan.blogspot.co.id/p/jenis-jenis-lingkungan-belajar.html

Meity H. Idris. 2014. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Luxima

M. Syarif Sumantri. 2015. Strategi Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo

      Persada.

Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

No comments:

Post a Comment