Popular Posts

Monday, November 15, 2021

Makalah TUgas PGSD HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN 2

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Secara umum pengertian pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan pendidik yang menimbulkan interaksi belajar mengajar dengan peserta didik untuk memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik  agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik.

Pembelajaran merupakan hal yang menarik untuk dipelajari, karena pembelajaran dapat dialami oleh semua individu dan pendidikan merupakan kegiatan interaksinya. Didalam pembelajaran terdapat sejumlah pengetahuan dan norma-norma yang ditanamkan kedalam diri anak didik. Pengajarlah yang memberikan pengetahuan dan menanamkan norma-norma tersebut guna membelajarkan anak didik. Pengajar yang mengajar dan anak  didik yang belajar.

Banyak orang yang masih tidak tahu tentang perbedaan antara belajar, mengajar, pembelajaran. Sebagai kegiatan yang bernilai pendidikan pembelajaran, belajar dan mengajar mempunyai perbedaan baik dari definisi, ciri, dan perbedaan masing-masing. Selain itu hakikat dari pembelajaran itu sendiri juga masih banyak belum dipahami oleh sebagian orang. Maka dari itu dalam makalah ini kami mengambil judul tentang hakikat pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari pembelajaran?

2.      Apa ciri-ciri pembelajaran?

3.      Bagaimana perbedaan dari belajar, pembelajaran dan mengajar?

C.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengartia pembelajaran.

2.      Untuk mengetahui ciri-ciri pebelajaran.

3.      Untuk mengetahui perbedaan dari belajar, pembelajaran dan mengajar.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PEMBELAJARAN

Pengertian pembelajaran (intruction) menurut Diaz Carlos (2011) merupakan akumulasi dari konsep mengajar (teaching) dan konsep belajar (learning). Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni pada penumbuhan aktivitas  subjek didik laki-laki dan perempuan.  Konsep tersebut sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem pembelajaran ini terdapat komponen-komponen yang meliputi: siswa, tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Dengan kata lain, pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan, perlu direncanakan oleh guru berdasarkan kurikulum yang berlaku (Mohammad Syarifm Sumantri, 2015:2).

Kata atau istilah pembelajaran dan penggunaannya masih tergolong baru, yang mulai popular semenjak lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Menurut undang-undang ini, pembelajaran diartikan sebagai interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Trianto mengatakan pembelajaran adalah salah satu aspek dari kegiatan manusia secara kompleks yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan atau dijabarkan. Secara lebih simpel, pembelajaran merupakan produk dari interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman. Secara umum, pembelajaran ialah usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan seorang pendidik untuk membelajarkan peserta didiknya dengan memberikan arahan sesuai dengan sumber-sumber belajar lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan. (Rujukan dari internet www.seputarpengetahuan.com)


Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran. Beliau mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu:

a.       Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.

b.      Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.

c.       Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat. (Rujukan dari internet www.seputarpengetahuan.com)

Menurut Syaiful Sagala Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik dengan menggunakan atau menerapkan asas pendidikan ataupun teori belajar yang mana pembelajaran merupakan penentu terpenting dan utama dalam keberhasilan pendidikan. (Rujukan dari internet www.seputarpengetahuan.com)

Jadi menurut kami pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada siswa, sementara mengajar  secara instruksional dilakukan oleh guru. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik  agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Di dalam pembelajaran harus ada  tujuan, materi untuk mencapai tujuan, fasilitas dan prosedur, serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Jadi istilah pembelajaran adalah penyerdehanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).

Dalam implementasinya, sering kali kata pembelajaran ini diidentikkan dengan kata mengajar. Pembelajaran yang diidentikkan dengan kata “mengajar”


berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata “belajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an”menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan,cara mengajar,atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.

B.     CIRI – CIRI PEMBELAJARAN

Menurut Eggen & Kauchak (1998) Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:

1.      Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

2.      Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi dalam pelajaran.

3.      Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

4.      Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi.

5.      Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan keterampilan berpikir.

6.      Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.

Adapun ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :

1.      Motivasi belajar

Motivasi dapat dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatau, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi, motivasi dapat


dirangsang dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Adalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang/siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dihendaki dapat dicapai oleh siswa (Sardiman, A.M. 1992).

2.      Bahan belajar

Yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain bahan yang berupa informasi, maka perlu diusahakan isi pengajaran dapat merangsang daya cipta agar menumbuhkan dorongan pada diri siswa untuk memecahkannya sehingga kelas menjadi hidup.

3.      Alat Bantu belajar

Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (siswa). Inforamsi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, dan siswa diberi kesempatan untuk melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut.

4.      Suasana belajar

Suasana yang dapat menimbulkan aktivitas atau gairah pada siswa adalah apabila terjadi :

a.       Adanya komunikasi dua arah (antara guru-siswa maupun sebaliknya) yang intim dan hangat, sehingga hubungan guru-siswa yang secara hakiki setara dan dapat berbuat bersama.


b.      Adanya kegairahan dan kegembiraan belajar. Hal ini dapat terjadi apabila isi pelajaran yang disediakan berkesusaian dengan karakteristik siswa. Kegairahan dan kegembiraan belajar juga dapat ditimbulkan dari media, selain isi pelajaran yang disesuaiakan dengan karakteristik siswa, juga didukung oleh factor intern siswa yang belajar yaitu sehat jasmani, ada minat, perhatian, motivasi, dan lain sebagainya.

5.      Kondisi siswa yang belajar

Mengenai kondisi siswa, adapat dikemukakan di sini sebagai berikut :

a.       Siswa memilki sifat yang unik, artinya antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda.

b.      Kesamaan siswa, yaitu memiliki langkah-langkah perkembangan, dan memiliki potensi yang perlu diaktualisasikan melalui pembelajaran.

Kondisi siswa sendiri sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan juga faktor luar, yaitu segala sesuatu yang ada di luar diri siswa, termasuk situasi pembelajaran yang diciptakan guru. Oleh Karena itu kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada peranan dan partisipasi siswa, bukan peran guru yang dominant, tetapi lebih berperan sebagai fasilitaor, motivator, dan pembimbing.

C.     PERBEDAAN BELAJAR, PEMBELAJARAN DAN MENGAJAR

1.      Belajar 

DR. H Syaiful Sagala, M.Pd mengatakan Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan teori-teori yang meliputi teori tentang tujuan pendidikan, organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan kurikulum”. Dikutip dari mengajar dan belajar (Prof. Dr. Sahabuddin:2007).

Gagne mengatakan a. Belajar adalah suatu perilaku, pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajarmaka responnya menurun. b. Belajar merupakan kegiatan yang


 kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai ”. Dikutip dari dalam buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (Bakri Wahid, S.Pd : 2010).

2.      Mengajar

Mengajar menurut Hartwig Schroder (1976)Mengajar adalah prosedur mewariskan pengalaman dengan tujuan menyebabkan belajar berlangsung”.Dikutip dari dalam buku yang berjudul Mengajar dan Belajar (Prof. Dr. H. Sahabuddin : 2007)

 

Menurut Sudjana (1991:29) menyatakan bahwa mengajar pada hakekatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar. Dikutip dari dalam buku yang berjudul Pengembangan ilmu Pendidikan, (Syaiful Bahri : 1974)

 

3.      Pembelajaran

Menurut DR. H Syaiful Sagala, M.Pd. “Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”. Dikutip dari dalam buku yang berjudul mengajar dan belajar, (Prof. Dr. Sahabuddin : 2007).

 

Pembelajaran adalah bagian dari mengajar dan untuk mendidik dengan karakter yang khas atau memandu atau membimbing peserta didik dalam satu kompetensi tertentu yang ditentukan dalam KTSP, yang menjadi pusat dalam pembelajaran adalah pendidik, sedangkan peserta didik adalah bawahan atau


dianggap tidak mengetahui apa-apa dari proses pembelajaran yang ditentukan oleh pendidik.

Hasil pengajaran peserta didik mampu mendapatkan suatu potensi dari RPP yang digariskan menurut kurikulum, peserta didik mau belajar, terampil dan membangkitkan kemauan belajar, dari segi pendidik, proses tersebut dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal peserta didik tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh pendidik. Perilaku tersebut tampak pada tindak-tindak belajar tentang beberapa mata pelajaran yang merupakan respon peserta didik terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari pendidik. Perilaku belajar tersebut ada hubungannya dengan desain instruksional pendidik. Dalam desain instruksional, pendidik membuat tujuan instruksional khusus atau sasaran belajar.

Secara umum pengertian pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan pendidik yang menimbulkan interaksi belajar mengajar dengan peserta didik untuk memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Adapun beberapa persamaan mengenai belajar, mengajar, dan pembelajaran yaitu :

1)      Sama-sama proses utama dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2)      Sama-sama berperan penting dalam mengkaji ilmu.

3)      Tujuannya sama-sama untuk perubahan atas sikap dan perilaku yang bertujuan untuk memperoleh suatu perubahan yang  dilakukan secara sadar dan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari yang sebelumnya dan menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu dan latihan berinteraksi dengan lingkungannya.

4)      Menggunakan guru sebagai pelaku (mengajar) dalam pentransferan pengetahuan sekaligus sebagai pembimbing yang berupaya dengan optimal mempersiapkan rancangan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak didik demi mencapai tujuan pembelajaran dengan memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik.



BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Pembelajaran merupakan suatu gabungan dari konsep belajar dan mengajar yang didalamnya terdapat komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai bantuan yang diberikan pendidik  agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Pembelajaran memiliki beberapa ciri, yaitu yang didalam pembelajaran harus ada  tujuan, materi yang disiapkan guru untuk mencapai tujuan, adanya siswa sebagai pengkaji yang aktif, adanya guru sebagai pemberi arahan dan tuntunan kepada siswa, terdapat teknik mengajar yang bervariasi dan lain-lain.

Pembelajaran berbeda dengan belajar dan mengajar, dimana mengajar adalah kegiatan menyalurkan atau memberikan ilmu dan pengetahuan kepada peserta didik.. Adapun belajar adalah suatu upaya yang dilakukan individu untuk merubah diri dari segi sikap, kognitif, dan psikomotorik. Sedangkan pembelajaran merupakan kombinasi dari keduanya. Jadi yang membedakan diantara ketiganya adalah dari segi pendidikan belajar lebih mengarah kepada siswa, mengajar lebih mengarah pada guru,  sedangkan pebelajaran mengarah pada gabungan antara belajar dan mengajar. Tetapi dalaam pembelajaran guru lebih berperan sebagai fasilitator, jadi murid dituntut agar lebih aktif dalam pembelajaran. Kalau dalam mengajar murid cenderung pasif, karena siswa lebih cendrung hanya mendengarkan opsi-opsi atau ceramah dari guru saja.

 



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Susanto. (2013). Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana

Eve,Siregar & Hartini, Nara. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia

Mohamad, S.S,. (2015). Strategi Pembelajaran Teori Dan Praktik Ditingkat Pendidikan Dasar. Jakarta : Prenademedia Group

 

http://googleweblight.com/?lite_url=http://seputarkampusorange.blogspot.com/2013/03/apa-sih-belajar-mengajar-dan.html?m%3D1&ei=FVGTJGkH&lc=id-ID&s=1&m=240&host=www.google.co.id&ts=1475117217&sig=AKOVD66mn1SUjnxXl_8DfKQm6XQQxCUu_w 

www.seputarpengetahuan.com/pengertian-pembelajaran-menurut-para-ahli.html 

 

No comments:

Post a Comment