Popular Posts

Sunday, November 14, 2021

(MAKALAH) Pengertian Studi dan Praktek Pendidikan, Pendidikan sebagai Ilmu, Pendidikan sebagai Seni, Pendidikan sebagai Paduan Ilmu dan Seni

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

            Pendidikan saat ini sangatlah penting bagi kehidupan manusia, karena dapat menentukan nasib seseorang dimasa depan. Pendidikan bias ditinjau dari ilmunya dan memiliki seni. Saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengenal pendidikan, mereka hanya bias mencari sesuatu yang bias menyambung hidup mereka. Bahkan saat ini tidak sedikit anak bangsa yang nekat melakukan tindakan criminal demi mendapatkan sesuatu yang merekan butuhkan.

            Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

            Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan.organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.

            Dengan melaksanakan pendidikan seorang pendidik harus mampu mengetahui study dan ilmu pendidikan karena dengan itu maka seseorang itu akan mampu mendidik, selai itu pula pendidik juga ditekankan agar mampu menentukan cara (metode), objek serta tujuan dari pendidikan supaya tidak adanya kesalahan dalam praktek pendidikan.

            Mendidik adalah proses panjang dan sistematis yang harus ditempuh untuk menjadikan seseorang menjadi manusia yang terdidik. Mendidik berbeda dengan mengajar yang dapat diartikan sebagai proses transfer ilmu pengetahuan kepada peserta ajar yang mengandalkan pada acuan kurikulum, metode pembelajaran yang digunakan seorang pengajar, dan sebagainya. Mendidik mengandung makna dan tujuan yang lebih besar dan subsantif sebagai upaya perubahan tingkah laku dan moral atitude siswa didik ke arah yang lebih baik.

 

B. Rumusan Masalah

            Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas diantaranya :

1.         Apa yang dimaksud dengan studi dan praktek pendidikan ?

2.         Apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai ilmu ?

3.         Apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai seni ?

4.         Apa yang dimaksud dengan pendidikan sebagai paduan ilmu dan seni?

 

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa:

1.         Mampu menjelaskan dan mengertidefinisi studi dan praktek pendidikan.

2.         Mampu menjelaskan pendidikan sebagai ilmu.

3.         Mampu menjelaskan pendidikan sebagai seni.

4.         Mampu menjelaskan pendidikan sebagai paduan ilmu dan seni.

 

D. Manfaat

            Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah untuk penulis dan pembaca adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang Pendidikan dan sangat pentingnya pendidikan bagi setiap warganegara, guna memecahkan permasalahan hidup yang mereka emban.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Studi dan Praktek Pendidikan

            Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi sehingga kita kenal istilah studi pendidikan.

            Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan.Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan).

Menurut Redja M (Depdikbud : IKIP Bandung, 1991) yang dimaksud dengan praktEk pendidikan adalah seperangkat kegiatan bersama yang bertujuan untuk membantu pihak lain agar mengalami perubahan tingkah laku yang diharapkan, contohnya : seorang guru yang sedang menjelaskan masalah Biologi kepada siswanya di depan kelas. Di dalam pelaksanaan praktek pendidikan harus adanya interaksi ataupun hubungan diantara pendidik dan peserta didik dalam suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dengan tujuan tersebut maka seorang pendidik harus pandai memilih isi, alat dan cara (metode pendidikan) yang hendaknya sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada peserta didik karena pada hakikatnya yang menjadi objek (sasarannya) adalah manusia bukan hewan.. Praktek pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek:

a.       Aspek tujuan, membantu pihak lain mengalami perubahan tingkah laku fundamental yang diharapkan.

b.      Proses kegiatan merupakan seperangkat kegiatan sosial/ bersama, usaha menciptakan peristiwa pendidikan dan mengarahkannya, serta merupakan usaha secara sadar atau tidak sadar melaksanakan prinsip-prinsip pendidikan.

c.       Aspek dorongan atau motivasi, untuk melaksanakan praktik pendidikan muncul karena dirasakan adanya kewajiban untuk menolong orang lain.

            Studi pendidikan adalah upaya yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami pendidikan atau menghasilkan sistem konsep pendidikan. Terdapat beberapa metode dalam studi pendidikan, yaitu :

            Studi pendidikan melalui metode atau cara kerja awam yaitu upaya memahami pendidikan dengan cara berfikir commonsense dan pengamatan atau observasi sepintas yang kurang sistematis dan teliti. Studi pendidikan seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat pada umumnya, dan menghasilkan konsep – konsep pendidikan yang kurang sistematis.

            Studi pendidikan melalui metode filsafiah (studi filsafiah pendidikan) adalah upaya memahami pendidikan melalui berfikir reflektif sistematis, kritis radikal, dan sinoptik untuk menghasilkan sistem gagasan tentang pendidikan yang komprehensif dan preskriptif. Mengingat cara berfikir filsafiah belum dikuasai banyak orang, maka studi filsafiah pendidikan umumnya dilakukan oleh para filsuf. Studi demikian telah dilakukan sejak lama, dan telah menghasilkan apa yang dikenal sebagai filsafat pendidikan.

            Studi pendidikan melalui metode ilmiah (studi ilmiah pendidikan) adalah upaya memahami pendidikan dengan menggunakan prosedur penelitian yang cermat dan terencana, atau melalui berfikir kritis dengan menggunakan logika tertentu dan pengamatan empiris yang teliti, sebagaimana dilakukan para ilmuwan.Namun demikian, pelaksanaan studi seperti ini bukan semata – mata monopoli para ilmuwan.Studi ilmiah pendidikan dapat dilakukan oleh siapapun dengan syarat yang bersangkutan telah menguasai metode penelitian ilmiah. Selain dilakukan oleh ilmuwan pendidikan, studi ilmiah pendidikan dapat pula dilakukan oleh para mahasiswa pada program studi kependidikan yang sedang menyusun skripsi , para guru, para dosen, dsb. Studi ilmiah pendidikan telah dilakukan oleh para ilmuwan atau para peneliti pendidikan sejak lama, dan telah menghasilkan sistem konsep pendidikan yang bersifat deskriptif maupun preskriptif/normatif yang disebut ilmu pendidikan.   

Contoh studi pendidikan : seorang mahasiswa sedang membaca buku Landasan Pendidikan, Sekelompok orang sedang berdiskusi atau melaksanakan seminar dengan tema ‘Pendidikan sebagai panduan ilmu dan seni”.

            Hubungan antara studi pendidikan dan praktek pendidikan.Terdapat hubungan komplementer antara studi pendidikan dengan praktek pendidikan. Hal ini sebagaimana dikemukakan Redja Mudyahardjo (Odang Muchtar, 1991) bahwa:

1.      Studi pendidikan menjadi dasar sesuatu praktek pendidikan.

2.      Studi pendidikan menjadi alat untuk mencek keberhasilan praktek pendidikan.

3.      Praktek pendidikan menjadi sumber bagi pelaksanaan studi pendidikan.

4.      Praktek pendidikan menjadi sarana pengujian kebenaran prinsip pendidikan hasil studi pendidikan

B. Pendidikan Sebagai Ilmu

            Fenomena pendidikan dapat dipelajari melalui metode ilmiah yang menghasilkan ilmu pendidikan yang menjadi dasar dan petunjuk dalam praktek pendidikan.Dengan dasar Ilmu Pendidikan para pendidik dapat menyusun desain pembelajaran yang memuat tujuan, isi, metode, teknik mengajar serta evaluasinya.Dengan demikian dapat dipahami bahwa praktek pendidikan merupakan aplikasi dalam ilmu pendidikan.Implikasi bahwa untuk menjadi seorang guru dapat dipelajari oleh siapapun melalui ilmu pendidikan tersebut.

            Pendidikan adalah suatu usaha untuk membekali peserta didik berupa ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat dan lingkungan sekitar. Pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu yang pada umumnya yang dilakukan melalui tiga cara yaitu lisan, tulisan, dan perbuatan. Pada dasarnya, pendidikan erat hubungannya dengan ilmu karena obyek utama dari pendidikan adalah ilmu.

            Pendidikan sebagai ilmu merupakan seperangkat pengetahuan, pendapat atau pandangan mengenai fenomena/gejala pendidikan yang disusun secara sistematis sebagai hasil pemikiran kritis dengan menggunakan metode riset tertentu.

            Menurut George F.Kneller kata teori mempunyai 2 makna sentral yaitu (1) teori dapat menunjuk suatu hipotesis yang telah diverifikasi dengan observasi atau eksperimen, memandang teori dalam artian ini teori pendidikan pengembangan. (2) teori dapat merupakan sinonim umum untuk pemikiran sistematik, memandang teori ini pendidikan telah menghasilkan banyak teori.

            Menurut Ernest E.Bayles teori pendidikan tidak hanya berkenan dengan apa yang ada tapi juga apa yang seharusnya ada. D.H Hirst berpendapat bahwa fungsi utama dari teori pendidikan adalah untuk membimbing praktek pendidikan.

A. Pengertian ilmu pendidikan menurut para ahli :

1.      M.J. Langeveld, ilmu yang bukan saja menelaah objeknya untuk mengetahui tapi juga mempelajari betapa hendaknya bertindak.

2.      S. Brojonegoro, ilmu pendidikan yaitu teori pendidikan, perenungan tentang pendidikan, dalam arti luas ilmu pendidikan yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.

3.      Carter V. Good, suatu bangunan yang sistematis mengenai aspek-aspek kuantitatif, objektif dan proses belajar, menggunakan instrument secara seksama dalam mengajukan hipotesis-hipotesis pendidikan untuk diuji dan pengalaman seringkali dalam eksperimental.

4.      Imam Barnadib, ilmu yang membicarkan masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak. Ilmu pendidikan bercorak teoritis dan bersifat praktis.

5.      Driyarkara, pemikiran ilmiah yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis tentang realitas yang disebut pendidikan.

B. Persyaratan pendidikan sebagai Ilmuyaitu :

ü  Memiliki objek studi (objek material & objek formal)

*     Objek material : perilaku manusia

*     Objek formal: menelaah fenomena pendidikan dalam perspektif yang luas dan integratif.

 

ü  Memiliki sistematika

*     Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi

*     Melihat pendidikan sebagai upaya sadar

*     Melihat pendidikan sebagai gejala manusiawi, sekaligus upaya sadar dengan mengantisipasi perkembangan sosio budaya di masa depan

Seperti juga ilmu-ilmu lainnya, pendidikan sebagai ilmu memiliki fungsi menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol gejala atau fenomena pendidikan.

C. Sifat-sifat pendidikansebagai :

1.      Empiris, karena objeknya dijumpai dalam dunia pengalaman.

2.      Rokhaniah, karena situasi pendidikan berdasar atas tujuan manusia tidak membiarkan pesrta didik kepada keadaan alamnya.

3.      Normatif, karena berdasar atas pemilihan antara yang baik dan yang buruk.

4.      Histories, karena memberikan uraian teoritis tentang sitem-sistem pendidikan sepanjang jaman dengan mengingat latar belakang kebudayaan dan filsafat yang berpengaruh pada jaman tertentu.

5.      Praktis, karena memberikan pemikiran tentang masalah dan ketentuan pendidikan yang langsung ditujukan kepada perbuatan mendidik.

            Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses mentransfer ilmu. Sedangkan ilmu itu sendiri dapat diartikan rangkaian ektivitas manusia yang merupakan proses menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman dan kemasyarakatan untuk mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberi penjelasan ataupun melakukan penerapan yang tercangkup dalam materi pendidikan.

 

 

C. Pendidikan Sebagai Seni

            Pendidikan antara lain dapat dipelajari melalui ilmu pendidikan, namun demikian pendidikan (praktek pendidikan atau mendidik) juga adalah seni. Alasanya bahwa praktek pendidikan melibatkan perasaan dan nilai yang sebenarnya di luar daerah ilmu(ilmu yang berparadigma positivisme). Sehubungan dengan itu, Gilbert Highet (1954) mengibaratkan praktek pendidikan sebagaimana orang melukis sesuatu, mengarang lagu, menata sebuah taman bunga, atau menulis surat untuk sahabat. Sedangkan menurut Gallagher (1970) seni mendidik itu merupakan: (1) keterampilan jenius yang hanya dimiliki beberapa orang; dan (2) mereka tidak dapat menjelaskan secara sistematis bagaimana mereka mempraktekan keterampilan itu.

            Praktek pendidikan diakui sebagai seni, impilkasinya fungsi mendidik yang utama adalah menghasilkan suatu karya yang utuh, unik, sejati (bukan pura-pura atau dibuat-buat, anak tidak boleh dikorbankan sebagai kelinci percobaan), dan tiap pihak memperoleh manfaat.Selain itu, pendidik harus kreatif, skenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, yang lebih penting adalah improvisasi.Pendidik harus memperhatikan minat, perhatian, dan hasrat anak didik.

D. Pendidikan Sebagai Paduan Ilmu dan Seni

            Pendidikan sebagai ilmu dan seni dikemukakan oleh A.S Neil.Menurutnya “Mendidik dan mengajar bukanlah hanya suatu ilmu, tapi juga seni.Mendidik yang diartikan sebagai seni ialah selayaknya kita dapat hidup dengan anak-anak dan dapat mengerti anak-anak sehingga seolah-olah kita menjadi seperti anak-anak.Misalnya gramophone dapat menyajikan pelajaran dengan baik, tetapi hal seperti itu tidak dapat menemukan suatu hubungan yang vital dengan anak-anak.

            Menurut aliran konstruksivisme. Implikasinya bahwa “ tugas guru adalah membantu agar siswa mampu merekonstruksi pengetahuannya sesuai dengan situasinya yang konkrit maka strategi mengajar perlu juga disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi murid. Mengajar adalah merupakan seni yang menuntut bukan hanya penguasaan teknik, melainkan juga intuisi “.

            Pandangan bahwa mengajar (mendidik) tidaklah seni semata, tetapi juga ilmu dikemukakan pula oleh Charles Silberman. Silberman mengatakan : “yakin mengajar seperti praktek kedokteran banyak berupa seni, yang memerlukan latihan bakat dan kreativitas. Tetapi  kedokteran, adalah menjadi sebuah ilmu, karena berkenaan dengan suatu perbendaharaan teknik-teknik, prosedur-prosedur, dan kecakapan-kecakapan yang dapat dipelajari dan diterangkan secara sistematis, dan oleh karena itu ditransmisikan dan dikembangkan” (Redja Musyahardjo).             Pandangan pendidikan sebagai seni tidak perlu dipertentangkan dengan pandangan pendidikan sebagai ilmu. Pendidik memerlukan ilmu pendidikan dalam rangka memahami dan mempersiapkan suatu praktek pendidikan, namun dalam prakteknya pendidik harus kreatif, scenario atau persiapan mengajar hanya dijadikan rambu-rambu saja, pendidik perlu melakukan improvisasi mengajar agar peserta didik mampu memahami dengan mudah materi yang akan desampaikan salah satunya dengan kreativitas yang menuntut adaya seni didalamnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

            Pengertian antara praktek pendidikan studi pendidikan hampir sama namun pada kenyatannya berbeda yaitu pada ruang lingkupnya. Praktek pendidikan memiliki tiga aspek yaitu aspek tujuan, kegiatan dan dorongan (motivasi) jadi praktek pendidikan menitikberatkan pada kegiatan sedangkan studi pendidikan lebih menitikberatkan terhadap teori, dalam hal ini teori pendidikan.

            Karakteristik Ilmu pendidikan antara lain : obyek studi, metode, isi, fungsi dan ilmu-ilmu yang lainnya. Ada beberapa manfaat studi pendidikan antara lain :

·      Studi pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui arah dan tujuan yang akan dicapai.

·      Studi pendidikan berfungsi untuk mengurangi kesalahan-kesalahan dalam praktek pendidikan.

·      Studi pendidikan dapat dijadikan sebagai tolak ukur sampai dimana kita telah berhasil melaksanakan tugas dalam pendidikan

            Ada banyak pendapat yang mempertentangkan tentang pendidikan sebagai ilmu dan pendidikan sebagai seni.Padahal sebenarnya kedua hal itu tidak perlu dipertentangkan karena keduanya merupakan aspek yang penting dalam pendidikan dimana peran pendidik itu harus mempersiapkan praktek pendidikannya dengan baik dan dalam prakteknya itu harus kreatif dan harus melakukan improvisasi yang baik dengan peserta didik.

 

B. Saran

            Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran seorang pendidik hendaknya harus mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari obyek, metode, isi bahakan fungsinya supaya tujuan pendidikan itu bisa tercapai dengan baik dan juga dalam pendidikan itu harus dijadikan bukan hanya sebagai ilmu namun harus dijadikan sebagai seni sehingga pendidik dapat berkreasi di dalam mengajarnya, sehingga anak didik tersebut dapat merasakan kenyamanan di dalam kegiatan belajar mengajarnya dan mengindahkan rasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran.

 


 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://budihendrawan.wordpress.com/2009/11/30/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni/

http://ranggafebrian17.blogspot.co.id/2014/08/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html

https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-dan-jenis-landasan-pendidikan/

http://arinafikri.blogspot.co.id/2015/05/konsep-pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html

http://mustofaabihamid.blogspot.co.id/2014/03/karakteristik-filsafat-teori-dan.html

http://darrelditaa.blogspot.co.id/2013/06/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html

http://ranggafebrian17.blogspot.co.id/2014/08/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html

http://nuy-acbt.blogspot.co.id/2011/11/landasan-pendidikan.html

http://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni/

http://triyanapp.blogspot.com/2012/09/pendidikan-sebagai-ilmu-dan-seni.html

No comments:

Post a Comment