BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian serius dari
pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan
lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini ditujukan untuk
meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan
sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat menyebabkan
rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaikan
pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi
di sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini
akan menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya
akan mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas
tentang Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi
tentang lingkungan hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa
arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apasaja
permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana
melestarikan Lingkungan Hidup?
C.
Tujuan
1. Menjelaskan
definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan
arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan
permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan
bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
D.
Manfaat
Menambah
pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa definisi Lingkungan
Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor kerusakan dalam
Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.
BAB
II
ISI
A.
Definisi Lingkungan Hidup
Menurut Undang-Undang No 4 Tahun
1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari
berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik,
abiotik, dan sosial budaya.
B.
Unsur
Lingkungan Hidup
1. Unsur Biotik
Unsur
biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat menunjukkan
ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan
berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan
pengurai.
·
Produsen,
yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan anorganik
sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat membentuk
bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
·
Konsumen,
yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri. Konsumen terdiri atas
hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari organisme lain, baik hewan
maupun tumbuhan.
·
Pengurai
atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri atas bakteri dan
jamur.
2.
Unsur
Abiotik
Unsur
abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca,
angin, sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3.
Unsur
Sosial Budaya
Unsur
sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa
manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuanmanusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
C.
Macam Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
1.
Lingkungan Hidup Alamiah
Lingkungan
hidup alamiah adalah suatu system yang amat dinamis yang merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-komponen abiotik
lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia. Interaksi yang terjadi di
dalam lingkungan hidup alamiah dan sekitarnya membentuk suatu ekosistem. Salah
satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu hutan primer.
2.
Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan
Lingkungan
hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi oleh
kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena kebutuhan
hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia
mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan hidup
binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu, lingkungan hidup
binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan
manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung
oleh manusia itu sendiri.
D.
Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan
lingkungan hidup merupakan tempat berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk
suatu jaringan kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat)
Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup dari mulai tingkat
rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies membentuk kelompok,
contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu kelompok pada suatu
daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.
2.
Tempat
Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan makan
bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga
merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.
3.
Lingkungan
sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan
Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang
menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses
interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
E. Permasalahan Lingkungan Hidup
Permasalahan
pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan didup, antara lain
meliputi :
1. Rehabilitasi
dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan sebagai
akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan kerusakan
lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Penggunaan
teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai sektor
pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang tidak
diinginkan terhadap lingkungan hidup
3. Peningkatan
kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan yang akan
datang.
Permasalahan
yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian adalah masalah
penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.
1.
Masalah
Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat
disebabkan karena meningkatnya kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin
berkembangnya sarana kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan
memperhatikan perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa
batas maksimal jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan
ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
Hal
ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak aspek
kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan lingkungan hidup.
Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air,
energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya semakin meningkat
pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan
melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber alam tidak mampu
memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah –
masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah social, krisis
ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.
2.
Masalah
Pencemaran ( air, udara, dan tanah )
a. Pencemaran
Air
Air merupakan sumber kehidupan,
namun pada saat ini masalah air merupakan permasalahan yang rumit mulai dari
peristiwa banjir sampai terjadinya kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia
diduga meningkat lebih dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang
lampau, dan masih terus meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan
separoh gersang sudah menderita kekurangan air yang serius. Kelangkaan air
merupakan masalah, namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat
merupakan ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air tidak terbatas
pada kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan
limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui
pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi milik
petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah
juga akan mencemari sumber air resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan
oleh pabrik seperti cadmium, tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul
di tanah, merembes memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air
minum.
b. Pencemaran
Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang
dihasilkan oleh pembakaran bahan – bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian
serta peternakan terkumpul di atmosfer dan menyebabkan terperangkapnya panas
dari bumi. Selain itu kemajuan teknologi transportasi juga berdampak terhadap
lingkungan hidup. Kendaraan bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon
monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk
diesel dan motor dua tack atau motor – motor tua, sangat berperan dalam
pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin
mewarnai kehidupan kota – kota besar baik di negara – negara maju maupun negara
berkembang. Semua itu mengganggu kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan
tanaman pangan.
c. Pencemaran
Tanah
Tanah sebagai unsur habitat
manusia, juga tidak luput dari permasalahan pencemaran. Industri telah
menciptakan plastik sebagai alat pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi
kehidupan manusia modern, sehingga orang lebih senang membeli makanan dengan
bungkus plastik dari pada bungkus daun atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat
dijumpai dimana mana dan menjadi masalah, karena dapat menyumbat selokan
mengotori sungai, mengganggu pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan
sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori
pantai.
Alangkah tidak sebandingnya
keuntungan dan kemudahan menggunakan plastik dengan kerugian yang
ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam
saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh – puluh tahun lamanya.
3.
Energi
Dalam masyarakat industri, produksi
menggunakan bahan bakar batubara atau minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul
ketika terjadi kenaikan harga minyak yang menyebabkan terjadinya krisis energi
di negara – negara yang tidak menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut
untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak
negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan
limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi pantai / lepas pantai dan dari
kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia
ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar
yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran
batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di
atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan
makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan
tumbuh – tumbuhan.
F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup
Berdasarkan faktor penyebabnya,
bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
Akibat Peristiwa Alam
Berbagai
bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang
memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala
Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena
alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa alam lainnya
yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
a. Letusan
Gunung Berapi
Letusan
gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang menimbulkan
tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh
letusan gunung berapi antara lain berupa:
·
Hujan
abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
·
Lava
panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
·
Awan
panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
·
Gas
yang mengandung racun
·
Material
padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-lain.
b. Gempa
Bumi
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal,
diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah turun,
maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa
intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksi kan kapan
terjadinya gempa.Oleh
karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan
dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa
peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
·
Beberapa
bangunan roboh
·
Tanah
di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
·
Tanah
longsor akibat goncangan
·
Gempa
yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pusat)
c. Angin
Topan
Angin
topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke
kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu
udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan samudra
Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di
kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan,
bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru
dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan,
arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
·
Merobohkan
bangunan
·
Rusaknya
areal pertanian dan perkebunan
·
Membahayakan
penerbangan
·
Menimbulkan
ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
2.
Kerusakan
Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia
Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran
udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak
buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah
aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian
dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa
ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak
pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
·
Penebangan
hutan secara liar (penggundulan hutan)
·
Perburuan
liar
·
Merusak
hutan bakau
·
Penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman
·
Pembuangan
sampah si sembarang tempat
·
Bangunan
liar di daerah aliran sungai (DAS)
·
Pemanfaatan
sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
G.
Pelestarian Lingkungan Hidup
Melestarikan lingkungan hidup
merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab
setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan
usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu
kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya
tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun
program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan
berwawasanlingkungan.
Pembangunan berwawasanlingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara
bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992.
Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya
kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu
keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
Adapun
ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka
panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini,
pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas,
tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional mempunyai tujuan di antaranya:
a. Menjamin tercapainya penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi
masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi
antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1.
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah
sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung
jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian
lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5
Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982,
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah
RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk
Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan
beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis
mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan
menanam sejuta pohon.
2.
Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai
warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.
Adapun pelestarian yang dapat
dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora dan fauna sebagai
berikut:
a)
Pelestraian
Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya
bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan
masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena
tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka
bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian
tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah
perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera
sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
b)
Pelestarian
Udara
Udara
merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara
yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun
tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui
fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau
pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan ampun pembakaran mesin
Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang
terbesar kotornya udara diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya
pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri
yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang
digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai
produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga
mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
c)
Pelestarian
Hutan
Eksploitasi
hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi
dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali
hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara
sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam
menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam
kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi
mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d)
Pelestarian
Laut dan Pantai
Adapun
upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan
menanam kembali tanaman bakau diarea sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang
yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan
habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan
bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau
untuk mencari ikan.
e)
Pelestarian
Flora dan Fauna
Kehidupan
di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan tumbuhan, dan
alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan
mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.Oleh karena itu, kelestarian flora dan
fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia
upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka
margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
BAB
III
PENUTUP
Lingkungan hidup merupakan bagian
yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak
terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3 unsur penting
yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal,
sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak,
faktor yang membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan
faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar
lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayati, Mujinem, Senen Anwar.2009.Pengembangan Pendidikan IPS SD 3 sks. Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional.
Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-hidup.html.
Tim blog
Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan
Hidup, Kerusakan Lingkungan, dan Pelestarian Lingkungan.
http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-lingkungan-hidup-kerusakan.html.
Astariyan, Ria.
2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan
Berwawasan Lingkungan. http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200.
Strada, Edy.
2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya.
http://rpp-smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html.
No comments:
Post a Comment