BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Peradaban
memiliki kaitan yang erat dengan kebudayan.
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa , dan karsa manusia. Peradaban
merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat yang telah mencapai
kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan
seni.
Sejarah peradaban manusia pada dasarnya dimulai sejak awal kehidupan manusia di
bumi ini. Ia memiliki banyak defenisi dalam berbagai variasinya, tergantung
dari sudut mana orang mendefenisikan kata peradaban itu. Konsep mengenai
peradaban biasanya selalu dipertentangkan dengan konsep ‘barbarisme’ atau dalam
bahasa Islam disebut ‘zaman jahiliyah’. Peradaban juga sering dikaitkan dengan
‘tidak tersosialisasikannya nilai-nilai yang merangsang timbulnya pencerahan
dalam suatu masyarakat’. Antitesis dari peradaban ternyata bukanlah konsep
mengenai sebuah “masyarakat atau negara yang tak tercerahkan,” melainkan lebih
merupakan fenomena etnis dan antropologis yang terjadi pada suatu masyarakat,
baik pada masyarakat primitif atau yang terjadi pada masyarakat modern.
B. Rumusan Masalah
Adapun
perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.
Pengertian Kebudayaan dan
Peradaban,
2.
Apa saja unsur-unsur kebudayaan.
3.
Jenis wujud Kebudayaan.
4.
Sifat-Sifat
Hakikat Kebudayaan .
5.
Akulturasi
Kebudayaan.
6.
Macam-macam Peradaban.
7.
Hubungan Kebudayaan dan Peradaban.
8.
Perbedaan Kebudayaan dan
Peradaban.
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Kebudayaan dan Peradaban,
2. Mengetahui Apa saja unsur-unsur kebudayaan.
3. Mengetahui Jenis wujud Kebudayaan.
4. Mengetahui Sifat-Sifat Hakikat
Kebudayaan .
5. Mengetahui Akulturasi
Kebudayaan.
6. Mengetahui Macam-macam Peradaban.
7. Mengetahui Hubungan Kebudayaan dan Peradaban.
8. Mengetahui Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Kebudayaan
A.
Pengertian
Kebudayaan
Diilihat dari pengertian “Kebudayaan dan
Peradaban” secara umum maka keduanya
adalah hampir mirip, akan tetapi sebenarnya memiliki makna yang berbeda.
Kebudayaan melahirkan peradaban, dan peradaban lahir dari kebudayaan, dan tidak
ada manusia yang tidak berbudaya karena tidak ada manusia yang hidup sendirian.
Dan karena itulah maka sekelompok manusia yang membentuk masyarakat pasti
melahirkan sebuah kebudayaan yang berkembang menjadi peradaban.
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu kata buddayah. Katabuddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia
memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak
(karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yangdisebut kebudayaan. Dengan kata
lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsamanusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. ”Citra yang memaksa”
itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan itu mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius,
dan lain-lain.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
B.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur-unsur
kebudayaan digolongkan kepada unsur besar dan unsur kecil yang lazimnya disebut
dengan istilah culture universal karena di setiap penjuru dunia manapun
kebudayaan tersebut dapat ditemukan seperti pakaian, tempat tinggal dan lain
sebagainya. Berikut unsur-unsur pokok kebudayaan menurut Bronislaw Malinowski
dan C. Kluckhohn.
Bronislaw Malinowski menyatakan ada
empat unsur pokok kebudayaan yang meliputi:
- Sistem norma-norma yang memungkinkan kerja sama
antar para anggota masyarakat agar menyesuaikan dengan alam sekelilingnya,
- Organisasi ekonomi
- Alat dan lembaga atau petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan utama), dan
- Organisasi kekuatan (politik).
C Kluckhohn menyebutkan ada tujuh
unsur kebudayan, yaitu:
- Sistem mata pencaharian hidup,
- Sistem peralatan dan teknologi,
- Sistem organisasi kemasyarakatan,
- Sistem pengetahuan,
- Bahasa,
- Kesenian, dan
- Sistem religi dan upacara keagamaan.
C.
Wujud Kebudayaan
Wujud
kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya. Wujud kebudayaan sebagai
suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
serta sebagai benda-benda hasil karya manusia. Mengenai wujud kebudayaan ini,
Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30)
memberikan penjelasannya sebagai berikut :
1. Wujud Ide
Wujud
tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat
diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga
masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.Budaya ideal mempunyai
fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan
perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini
bisa juga disebut adat istiadat.
2. Wujud
perilaku
Wujud tersebut dinamakan sistem sosial,
karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud
ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial
ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan
serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam
wujud perilaku dan bahasa.
3. Wujud
Artefak
Wujud ini disebut juga kebudayaan fisik,
dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa
diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain
komputer dll.
D.
Sifat-Sifat Hakikat Kebudayaan
• Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat prilaku manusia.
• Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dengan
habisnya usia generasi yang bersangkutan.
• Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
• Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang
dan tindakan-tindakan yang diizinkan.
E. Akulturasi
Kebudayaan
Yaitu proses
perpaduan antara dua kebudayaan atau lebih tanpa meninggalkan kebudayaan asli.
Terjadi karena disebabkan berbagai hal yang membuat dua kebudayaan berbeda dan
kebudayaan yang berbeda tersebut rukun
tanpa adanya masalah. Adapun faktor
yang mempengaruhi terwujudnya
akulturasi seperti unsur budaya yang mudah diterima dan yang sulit
diterima
Semua
kebudayaan senantiasa bergerak karena ia dinamis karena sebenarnya gerak
kebudayaan adalah gerak manusia itu sendiri. Gerak atau dinamika manusia sesama
manusia, atau dari satu daerah kebudayaan ke daerah lain, baik disengaja atau
tidak seperti migrasi atau pengungsian dengan sebab-sebab tertentu. Dinamika
ini membawa kebudayaan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain yang
menyebabkan terjadinya akulturasi.
Proses
akulturasi kebudayaan dalam sejarah umat manusia telah terjadi pada umat atau
bangsa-bangsa terdahulu. Adakalanya kebudayaan yang dibawa dapat dengan mudah
diterima oleh masyarakat setempat dan adakalanya ditolak, bahkan ada sekelompok
individu yang tetap tidak menerima kebudayaan asing walaupun mayoritas kelompok
individu di sekelilingnya sudah menjadikan kebudayaan tersebut bagian dari
kebudayaannya.
Pada umumnya
unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah:
o Unsur kebudayaan kebendaan seperti alat-peralatan yang terutama sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,
contohnya adalah alat tulis-menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia
yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
o Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor
yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat mass-media.
o Unsur-unsur yang dengan mudah
disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut,
seperti mesin penggiling padi yang dengan biaya murah serta pengetahuan teknis
yang sederhana, dapat digunakan untuk melengkapi pabrik-pabrik penggilingan.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit
diterima oleh suatu masyarakat adalah misalnya:
-Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan
lain- lain,
-Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang
paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. Nasi sebagai makanan
pokok sebagian besar msayarakat Indonesia sukar sekali diubah dengan makanan
pokok yang lain.
2.
Peradaban
A.
Pengertian Peradaban
Peradaban berasal dari kata adab yang
dalam pengertian ini mengandung pengertian tata krama, perilaku atau sopan
santun. Adapun istilah “peradaban” dalam bahasa Inggris disebut
civilization. Dengan demikian peradaban
adalah segenap prilaku sopan santun dan tata krama yang diwujudkan oleh umat
manusia dari waktu ke waktu baik dalam realitas politik, ekonomi dan sosial
lainnya.
Peradaban adalah kebudayaan yang telah
mencapai taraf perkembangan teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian yang
lain menyebutkan bahwa peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya
manusia, yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya
bangunan, jalan), maupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun
iptek).
Dalam
bahasa Indonesia, kata peradaban sering diidentikkan dengan kata kebudayaan.
Akan tetapi dalam bahasa Inggris, terdapat perbedaan pengertian antara civilization
untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam
bahasa Arab dibedakan antara tsaqafah (kebudayaan), hadharah
(kemajuan) dan tamaddun (peradaban). Ketika din (agama) Allah yang
bernama Islam telah disempurnakan dan dilaksanakan di suatu tempat, maka tempat
itu diberi nama Madinah. Dari akar kata din dan Madinah ini lalu
dibentuk akar kata baru madana, yang berarti membangun, mendirikan kota,
memajukan, memurnikan dan memartabatkan. Dari akar kata madana lahir
kata benda tamaddun. Dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan
untuk menyebutkan keduanya yaitu kebudayaan dan peradaban.
Peradaban (civilization) dapat
diartikan sebagai hubungannya dengan kewarganegaraan karena diambil dari kata civies
(Latin) atau civil (Inggris) yang berarti seorang warga Negara yang
berkemajuan. Dalam hal ini dapat diartikan dengan dua cara (1) proses menjadi
berkeadaban, (2) suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.
Berdasarkan pengertian tersebut maka indikasi suatu peradaban adalah adanya
gejala-gejala lahir seperti masyarakat yang telah memiliki berbagai perangkat
kehidupan.
Peradaban adalah identik dengan gagasan
tentang kemajuan sosial, baik dalam bentuk kemenangan akal dan rasionalitas
terhadap dogma maupun doktrin agama, memudarnya norma - norma lokal tradisional
dan perkembangan pesat ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Segala hal, berupa
perbuatan dan pemikiran manusia tak bisa dilepaskan dari peradaban. Jadi,
konsep peradaban bersifat mencakup semua. Oleh karena itu, menjadi beradab
adalah menjadi santun dan berakhlak baik dan peduli pada orang lain, bersih dan
sopan dan higienis dalam kebiasaan pribadi dan sebagainya. Sebuah peradaban
tinggi seharusnya bisa menjaga keagungan manusianya, memberikan kepuasan
terhadap fisik, estetika psikis, dan kreativitas manusianya. Oleh sebab itu, ia
meniscayakan adanya fleksibilitas yang saling menunjang antara manusia dan
peradabannya.
B.
Macam
Macam Peradaban
Adapun beberapa peradaban dunia kuno
atau klasik pra-Islam. Di antara peradaban-peradaban itu adalah:
1.
Peradaban Irak, di antara peradaban yang terpenting adalah Sumeria, Akkadia,
Ayalamiyah, Babilonia, Asyuriah, dan Kaldaniah
2.
Peradaban Syam, di antara peradaban yang terpenting adalah Amuriyah, Vinikia,
Kan’an, Aramiyah, Anbath, Tadmur, Ghassan, dan Munazarah
3.
Peradaban Mesir, peradaban yang terpenting adalah peradabaan Fir’aun dan
peradaban Heksus
4.
Peradaban Yaman, di antaranya Ma’in, Saba’, Himyar, dan Qatban.
5.
Peradaban Persia
6. Peradaban Yunani dan Romawi
Beberapa Peradaban Tertua di Dunia
1.
Mesopotamia
Mesopotamia terletak di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu di zaman dahulu disebut
Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara
sungai-sungai". Nama Mesopotamia sudah digunakan oleh para penulis Yunani dan Latin kuno,
sepertiPolybius (abad 2 SM)
dan Strabo (60 SM-20
M).
Sejarah Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya sebuah
peradaban, yang diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa
Sumer(ia) sekitar tahun 7000 SM. Bangsa Sumeria membangun
beberapa kota kuno yang terkenal, yaitu Ur, Ereck, Kish, dll. Kehadiran seorang
tokoh imperialistik dari bangsa lain yg juga mendiami kawasan Mesopotamia,
bangsa Akkadia, dipimpin
Sargon Agung, ternya melakukan sebuah penaklukan politis, tapi bukan penaklukan
kultural. Bahkan dalam berbagai hal budaya Sumer dan Akkad berakulturasi,
sehingga era kepemimpinan ini sering disebut Jilid Sumer-Akkad. Campur tangan
Sumer tidak dapat diremehkan begitu saja, pada saat Akkad terdesak oleh bangsa
Gutti, bangsa Sumer-lah yg mendukung Akkad, sehingga mereka masih dapat
berkuasa di "tanah antara dua sungai" itu.
2. Mesir Kuno
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di
bagian timur laut Afrika. Pada akhir
masa Paleolitik, iklim Afrika Utara menjadi
semakin panas dan kering. Akibatnya, penduduk di wilayah tersebut terpaksa
berpusat di sepanjang sungai Nil.
Sebelumnya, semenjak manusia pemburu-pengumpul mulai
tinggal di wilayah tersebut pada akhir Pleistosen Tengah (sekitar
120 ribu tahun lalu), sungai Nil telah menjadi urat nadi kehidupan Mesir.
Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban
ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain: teknik pembangunan
monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk;
pengetahuan matematika; teknik
pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama yang pernah diketahui;
teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan arsitektur yang
baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama yang pernah
diketahui. Mesir telah meninggalkan warisan yang abadi. Seni dan arsitekturnya
banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa hingga ke
ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi
pengelana dan penulis selama berabad-abad.
3. India
Kuno
Peradaban disini dimulai sejak 6000 SM. Menurut ahli arkeologi zaman
sekarang, di kota kuno Mohenjodaro (Pakistan) banyak ditemui kerangka-kerangka
manusia yang berserakan, banyak petunjuk menandakan seolah mereka dilanda
malapetaka yang sangat dahsyat secara tiba-tiba. Di kota itulah kisah epik
peperangan Ramayana bersumber berdasarkan manuskrip-manuskrip yang ditemukan.
Pada kerangka-kerangka itu terdapat sisa-sisa radioaktif yang tinggi.
Begitu pula yang terjadi di kota kuno Kurusetra dan Harappa, kedua kota itu
meninggalkan kesan radioaktif yang sama halnya terjadi seperti di Hiroshima dan
Nagasaki.
4. Cina Kuno
Sejarah Cina adalah salah satu sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dari penemuan arkeologi dan antropologi, daerah Cinatelah didiami oleh manusia purba sejak 1,7
juta tahun yang lalu. Peradaban Cina
berawal dari berbagai negara kota di
sepanjang lembah Sungai Kuning pada zaman Neolitikum.
Sejarah tertulis Cina dimulai sejak Dinasti Shang (k. 1750 SM - 1045 SM). Cangkang kura-kura dengan tulisan Cina kuno yang
berasal dari Dinasti Shang memiliki penanggalan radiokarbon hingga 1500 SM. Budaya, sastra, dan filsafat Cina
berkembang pada zaman Dinasti Zhou (1045 SM hingga 256 SM) yang
melanjutkan Dinasti Shang. Dinasti ini merupakan dinasti yang paling lama
berkuasa dan pada zaman dinasti inilah tulisan Cina modern mulai berkembang.
5. Meso
Amerika
Mesoamerika adalah suatu istilah yang merujuk pada wilayah
geografis yang membentang dari Tropik Cancer di tengahMeksiko ke bawah
hingga Guatemala, Belize, Honduras, El Savador, dan Nikaragua, sampai
barat laut Kosta Rika. Wilayah
ini ditandai dengan homogenitas budaya pribumi yang dimiliki penduduk di
daerah ini. Pemukiman disini sudah ada sejak 5100 SM.
Wilayah Mesoamerika ditandai juga sebagai tempat berkembangnya beberapa
budaya maju pertama di Amerika seperti Olmec (1200 SM) ,Teotihuacan, Maya, dan Aztec. Budaya-budaya ini telah
mengembangkan masyarakat yang kompleks, mencapai evolusi teknologi tingkat
tinggi, membangun arsitektur monumental, dan menyumbangkan banyak kondisi dan
konsep budaya.
3.
Hubungan antara kebudayaan dan
peradaban
Hubungan
antara kebudayaan dan peradaban menurut pendapat Oswald Spingler yang dikutip
dari Samuel P Hungtingson bahwa,
kebudayaan adalah untuk menunjukan upaya manusia yang masih terus
berlanjut,sedangkan peradaban untuk menunjukan titik akhir dari kegiatan.
Peradaban mengandung pengertian yang lebih luas sebagaimana puncak, spirit
keseluruhan, dan bersifat universal, sebagai karakter umum dari sebuah zaman
dan titik akhir dari berbagai proses kebudayaannya.
Adapun
penjelasan lainnya ialah, peradaban memiliki kaitan yang erat dengan
kebudayaan. Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.
Peradaban merupakan tahap tertentu dari kebudayaan masyarakat yang telah
mencapai kemajuan yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan
seni. Manusia sebagai mahluk beradab karena di anugrahi harkat, martabat, serta
potensi kemanusiaan yang tinggi. Terkadang dalam perkembanganya bisa jatuh
dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampunya menyeimbangkan karya cipta,
budaya, rasa dan karsa yang dimilikinya dan tidak komprehensif.
4. Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban
·
Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide
tentang kota. Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan
sosial dan aspek kemajuan lain. Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide
mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan
agama suatu masyarakat.
·
Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan
waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi
ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak
atau berguna tidak) di dunia pemikiran.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kebudayaan hakikatnya adalah hasil
cipta, rasa , dan karsa manusia. Peradaban merupakan tahap tertentu dari
kebudayaan masyarakat yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh
tingkat ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sofyan-ali.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-kebudayaan-dan-peradaban.html
http://awandragon.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-budaya.html
http://www.scribd.com/doc/57917388/Pengertian-Peradaban-Fix
http://irwan-cahyadi.blogspot.com/2012/04/kebudayaan-dan-peradaban.html
http://igedesudharma.blogspot.co.id/2013/05/apa-perbedaan-kebudayaan-dan-peradaban.html
http://rizky-akbar-n.blogspot.co.id/2013/05/perbedaan-antara-kebudayaan-dan.html
No comments:
Post a Comment