Nama : Muhammad Ridhoni
Nim : D1B112026
Jurusan :
Ilmu Pemerintahan
Kebijakan Kependudukan
Buatlah analisis dari data kependudukan dari salah
satu kabupaten/kota kalsel/kalteng
1. Hitung persentasi jumlah penduduk laik-laki perempuan belum produktif, produktif,
dan tidak produktif
2. Hitunglah rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan dan kepadatan
penduduk.
3. Analisis data-data di atas dalam berbagai persektif seperti kebijakan
pemerintah sosial ekonomi dan aspek geografis
Jawaban
1. Saya mengambil data penduduk Banjarmasin pada tahun 2013.
Umur
|
Jumlah
Penduduk
|
0-4
|
67.227
|
5-9
|
59.012
|
10-14
|
53.733
|
15-19
|
56.314
|
20-24
|
62.787
|
25-29
|
58.673
|
30-34
|
57.604
|
35-39
|
54.697
|
40-44
|
49.874
|
45-49
|
41.370
|
50-54
|
33.223
|
55-59
|
25.578
|
60-64
|
14.573
|
65-69
|
10.131
|
70-74
|
6.086
|
75+
|
5.896
|
Jumlah Penduduk Laki-laki = 328.367
Jumlah Penduduk Perempuan = 328.411
Jumlah Penduduk = 656.778
a. Persentasi jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan belum Produktif
Penduduk belum Produktif berkisar umur 67.227 (0-4) +
59.012 (5-9) + 53.733 (10-14) = 179.981
Jumlah Penduduk 656.778
Persentasi penduduk belum produktif
179.981 x 100 =
27,40%
656.778
Jumlah Penduduk
tidak produktif
Penduduk tidak
Produktif berkisar umur 65+ yaitu 22.113
Jumlah Penduduk
656.778
Persentasi
penduduk tidak produktif
22.113 x 100 =
3,36%
656.778
Jumlah Penduduk
yang Produktif dapat dikatakan dalam persen yaitu
100% - 27.40% -
3.36% = 69,24% jadi jumlah penduduk produktif adalah 69,24%
2. Rasio Jenis Kelamin= male/female x k
328.367/328.411x100= 99,98
DR= Penduduk (0-14) + (65+) x 100
Penduduk (15-65)
179.981 + 22.113 x 100
454.693
= 44,44
Kepadatan
Penduduk Jumlah Penduduk
Luas Wilayah
656.778 = 6.671
jiwa per km2
98,46km2
3. Setelah melihat data diatas dapat disebut bahwa Banjarmasin termasuk
daerah yang memiliki jumlah penduduk laki-laki dan peremuan yang hampir merata,
Sedangkan dalam rasio beban ketergantungan jumlah penduduk yang produktif lebih
besar dibandingkan penduduk yang belum produktif dan tidak produktif yaitu
69,24% berbanding dengan 30,76%
Dalam melihat
berbagai perspektif dapat di Analisis sebagai berikut:
-
Banjarmasin daerah yang banyak memiliki aliran sungai
dan penduduk tinggal di pesisir aliran sungai tersebut sehingga
menyebabkan sungai menjadi kotor dan
bahkan aliran sungai hilang karena penduduk dipesisir sungai melakukan aktivitas
disungai seperti mencuci, mandi, dan membuang kotoran ditambah kurang sadarnya
masyarakat yang masih membuang sampah disungai. Sehingga perlu kebijakan dari
pemerintah untuk memindahkan penduduk yang tinggal di pesisir sungai ketanah
yang baru kemudian memberi teguran dan sangsi kepada masyarakat yang membuang
sampah kesungai.
-
Banjarmasin dari segi geografis adalah daerah daratan
rendah sekarang Tanah untuk tinggal di Banjarmasin semakin berkurang disebabkan
bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun dapat dilihat tahun 2011 640.833
,tahun 2012 648.029 , tahun 2013 656.778 dan banyaknya orang pendatang ke Banjarmasin
sehingga lahan menjadi sempit dan mulai berubahnya alih fungsi lahan yang
dimana sebelumnya untuk pertanian sekarang menjadi industri dan perumahan,
Rumah susun dapat menjadi alternative untuk daerah Banjarmasin.
-
Melihat dari Piramida Penduduk Banjarmasin termasuk
jenis ekspesive yang dimana kelahiran tinggi dan kematian tinggi, berarti dapat
dikatakan harapan hidupnya rendah. Berbicara tentang harapan hidup tidak lepas
dari kesehatan dan ekonomi. Bidang kesehatan masyarakat perlu ditingkatkan pelayanannya
karena didaerah Banjarmasin jarang terlihat bidan atau perawat yang mengontrol
masyarakatnya tentang kesehatan dari rumah-kerumah disebabkan dikota pelayannya
banyak tetapi masyarakat terkadang enggan untuk memerikasakan diri ditambah
biaya pelayanan berobat yang berbeda terhadap orang yang miskin.
-
Untuk sektor ekonomi dimana jumlah penduduk produktif
60% menanggung 40% penduduk belum dan tidak produktif sehingga cukup berat
tanggungannya. Jaman sekarang dimana pegawai negeri sipil sedikit menerima
pegawai kemudian yang mendaftar sangat banyak menyebabkan sektor pekerjaan ini
jangan menjadi satu-satunya harapan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi
bisa bekerja di sektor lain swata. Orang bisa menjadi pedagang atau pengusaha
disini harapan kebijakan pemerintah untuk meminjamkan modal kepada masyarakat.
No comments:
Post a Comment