Popular Posts

Wednesday, September 30, 2015

Makalah Pasar

ditulis oleh ridhoni



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada saat ini kita sering mendengar istilah pasar. Pasar kadang-kadang dijadikan alasan mengapa suatu negara mengalami kebangkrutan ekonomi atau kemunduran ekonomi. Biasanya seiring dengan itu muncul istilah-istilah pelaku pasar atau sentimen pasar. Istilah-istilah ini cenderung dianggap negatif sebagai sebab mengapa nilai mata uang, seperti dolar menaik dan rupiah menurun, yang secara otomatis berimbas pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Pasar sangat erat kaitannya dengan dinamika negara. Menurut Gidden, implikasi pasar bukan satu-satunya penyebab kebangkrutan sebuah negara. Pasar tidak menjadi penentu sebuah negara, tetapi walaupun demikian kehadiran pasar tidak dapat diabaikan, apalagi jenis pasar yang terlalu bebas, apabila tidak dikelola justru akan merugikan negara.
Dari pandangan positif, diakui secara umum pasar memang pada kenyataannya berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan suatu masyarakat. Logikanya pasar sebagai tempat orang bertransaksi barang, yang secara otomatis menciptakan siklus barang dan uang. Barang menjadi berkembang dan uang menjadi banyak jumlahnya. Uang dijadikan modal bagi setiap masyarakat atau negara dalam rangka memperbaiki tingkat kehidupan.
Faktanya, sebagian ahli ekonomi mengakui dan menyadari pasar dapat menjadi semacam ”tangan tidak kelihatan” (Invisible Hand) dalam proses-proses ekonomi sebuah negara. Sehingga kadang-kadang akibat dari pasar, ekonomi sebuah pasar menjadi bangkrut dan tumbuh berkembang. Namun, Kritik Hayek menekankan kebaikan-kebaikan pasar sebagai sistem informasi. Pasar yang ideal dapat dilihat sebagai suatu sistem pemprosesan yang terdesentralisir, struktur kekuasaan yang lemah yang secara seketika dapat bereaksi terhadap kebutuhan-kebutuhan konsumen yang berubah-ubah (Mulgan,1995).
Seldon dikutip Mulgan (1995) menyebutkan bahwa, pasar menentukan pemberian dan penawaran, penggunaan marjinal oleh para konsumen dan kesediaan untu bekerja. Namun, klaim para pelaku pasar: ”semua orang mempunyai kedudukan sama dipasar”.


Oleh sebab itu, dalam hal ini kami membahas tentang pasar dan menyusun makalah yang berjudul “Pasar, agar kita lebih memahami tentang pasar.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu:
1.   Apakah yang dimaksud dengan pasar?         
2.   Apa saja macam-macam pasar?
1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu:
1.   Untuk mengetahui pengertian dari pasar.     
2.   Untuk mengetahui macam-macam pasar.
























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Pasar
Pasar adalah institusi yang memungkinkan terjadinya pertukaran melalui tawar-menawar atau pelelangan. Institusi ini memainkan peran krusial dalam mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan penghasilan dihampir semua perekonomian, dan juga membantu menentukan distribusi pengaruh politik, sosial dan intelektual.
Secara definisi, pengertian pasar beragam dari yang sederhana/tradisional sampai yang modern. Pasar secara sederhana diartikan sebagai tempat/wadah individu ataupun kelompok dalam aktivitas jual beli. Pasar dalam pengertian sederhana sering diidentikkan dengan pasar yang tidak lengkap sedangkan pasar secara modern diartikan dengan transaksi ekonomi para pelaku pasar yang melibatkan lembaga-lembaga modern.
2.2  Macam-Macam Pasar
Secara garis besar, pasar dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:
1.   Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
Pasar menurut barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang diperjualbelikan pada pasar barang konsumsi dapat langsung digunakan oleh konsumen. Contoh pasar barang konsumsi yaitu pasar beras, pasar tekstil, pasar sayur-mayur, pasar buah-buahan, dan pasar kelontong.
b.   Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan beberapa faktor produksi yang berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti tembakau, beras, kopi, minyak bumi, tembaga, balai latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek. Pada pasar ini, para pemilik usaha (pengusaha) berperan sebagai pembeli, sedangkan penjualnya adalah pemilik faktor produksi. Berdasarkan pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1)  Pasar Faktor Produksi Alam
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli faktor produksi alam. Pasar ini berupa pasar abstrak, barang yang diperdagangkan tidak berada di tempat. Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian jual beli. Contohnya pasar tembakau di Bremen (Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brasil), dan pasar karet di New York (Amerika Serikat).
2)  Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu diberikan kepada para pengusaha yang membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga kerja terjadi apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat kerja. Contohnya bursa tenaga kerja.
3)  Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan BES.
2.  Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli
Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
a.    Pasar Kaget
Pasar kaget adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu daerah terdapat pasar malam dan sebagainya.
b.   Pasar Harian
Pasar harian adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari dan barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Contohnya pasar sayur-mayur, pasar beras, pasar buah, dan pasar daging.
c.    Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang berlangsung seminggu sekali. Contoh pasar mingguan yaitu pasar kliwon, pasar pon, pasar wage, pasar pahing, dan pasar legi.
d.   Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu bulan dan biasanya menjual barang-barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan. Meskipun ada itu hanya terdapat pada daerah tertentu saja. Contohnya pasar hewan dan sebagainya.
e.    Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan satu kali dalam satu tahun dan biasanya bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh pasar tahunan yaitu Pekan Raya Jakarta, pasar Malam Sekaten di Surakarta dan Yogyakarta, dan Pekan Semalam dilaksanakan setiap bulan Syawal.
3.  Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
Pembagian pasar menurut luasnya kegiatan distribusi disebabkan beberapa hal yaitu sifat barang, kelancaran transportasi dan jumlah serta penyebaran konsumen yang membutuhkan barang-barang. Pasar menurut luasnya kegiatan distribusi dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a.    Pasar Setempat
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang hanya meliputi tempat tertentu. Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut berupa barang-barang konsumsi atau barang-barang keperluan sehari-hari. Pasar setempat disebut juga pasar lokal atau pasar tradisional. Contohnya pasar sayur-mayur di Tawangmangu, pasar ikan di tempat pelelangan ikan, dan pasar buah di Malang.
b.   Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah tertentu, misalnya wilayah kabupaten atau provinsi. Pedagang-pedagang yang ada di pasar daerah biasanya para pedagang besar yang melayani pedagang-pedagang eceran. Barang yang diperdagangkan sebagian besar adalah barang konsumsi dari hasil industri seperti perlengkapan mandi, alat-alat dapur, pakaian, dan kebutuhan perlengkapan sekolah. Contohnya pasar Johar (Semarang), pasar Kliwon (Kudus), pasar Baru (Jakarta), pasar Klewer (Solo).
c.    Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli yang meliputi wilayah suatu negara. Barang-barang yang dikonsumsi masyarakat seluruh negara seperti barang konsumsi, barang produksi, surat berharga, saham, valuta asing, dan modal. Contohnya pasar modal, pasar valas, dan pasar bahan mentah.

d.   Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara penjual dan pembeli dari berbagai negara di seluruh dunia. Barang-barang yang diperdagangkan di pasar tersebut berupa komoditi yang diminati konsumen internasional. Contohnya pasar karet di New York, pasar tembakau di Bremen, pasar intan di Amsterdam, pasar minyak bumi di Uni Emirat Arab, dan pasar kopi di Sao Paulo.
4.  Pasar Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjualbelikan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Pasar Konkrit (Pasar Nyata)
Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli (tawar-menawar). Barang-barang yang diperjualbelikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut. Contoh pasar konkrit yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Namun, ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang, contohnya pasar buah, pasar hewan, dan pasar sayur. Pasar konkrit pada kenyataannya dapat dikelompokkan menjadi berbagai bentuk, yaitu:
1)  Berdasarkan Manajemen Pengelolaan
a)   Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya dapat berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar-menawar. Para pengelolanya bermodal kecil. Contoh pasar tradisional yaitu pasar Lawang (Malang) dan pasar Senen (Jakarta).
b)   Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. Contoh pasar modern yaitu plaza, supermarket, hipermart, dan shopping centre.
2)  Berdasarkan Manajemen Pelayanan
a)   Pasar Swalayan (Supermarket)
Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang-barang yang dijual barang kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Contohnya sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi, radio dan televisi.
b)   Pertokoan (Shopping Centre)
Shopping centre (pertokoan) adalah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yaitu perumahan dan pertokoan, sehingga dapat dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa.
c)   Mall/Plaza/Supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar yang dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan sebagainya.
3)  Berdasarkan Jumlah Barang yang Dijual
a)   Pasar Eceran
Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai kecil. Contohnya toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya.
b)   Pasar Grosir
Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contohnya Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro, dan sebagainya.
b.   Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang kegiatan jual beli barang atau jasa yang diperdagangkannya dilakukan berdasarkan contoh-contoh yang kualitasnya sudah ditentukan. Barang yang dijualnyapun tidak tersedia di tempat. Transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli juga tidak harus bertemu secara langsung. Mereka dapat melakukannya melalui telepon, surat, internet, dan telegram. Contoh dan bentuk barang bisa dilihat melalui brosur, internet, televisi, majalah, koran, tabloid, dan lain-lain. Pasar abstrak dibedakan menjadi lima macam:
1)  Pasar Uang
Pasar uang adalah pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek (jangka waktunya kurang dari satu tahun), seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), sertifikat deposito, interbank call money, bankers acceptance, commercial paper, treasury bills repurchase agreement, dan foreign exchange market.
2)  Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat perdagangan saham, yaitu bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan. Biasanya saham berbentuk surat, sehingga sering disebut surat berharga. Saham atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal disebut efek. Efek sebenarnya sebuah istilah yang penggunaannya sangat luas. Semua yang termasuk surat berharga biasa disebut efek seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, right issue, waran, opsi, dan produk-produk lainnya yang ditetapkan sebagai efek oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Pelaksanaan perdagangan di pasar modal terdapat pialang (broker). Tugas dari broker adalah penghubung atau perantara perdagangan antara penjual dan pembeli.
3)  Pasar Barang Berjangka
Pasar barang berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka seperti Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Bursa Berjangka Jakarta dikenal dengan Jakarta Futures Exchange (JFE). Barang yang dijual di JFE adalah kelapa sawit, minyak goreng, kopi, kedelai, dan gula.
4)  Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah suatu kegiatan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan yang membutuhkan pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bertugas mendaftar dan menyalurkan pencari kerja supaya penghidupan pencari kerja lebih layak. Selain Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ada biro-biro jasa yang bergerak dalam penyaluran tenaga kerja. Pasar tenaga kerja berperan sebagai tempat untuk penyaluran tenaga kerja dan untuk memperoleh informasi lowongan pekerjaan di dalam negeri maupun luar negeri.
5)  Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing sering disebut bursa valuta asing yaitu tempat kegiatan memperjualbelikan valuta asing. Pada perdagangan valuta asing dikenal istilah kurs. Kurs adalah nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan nilai mata uang negara lain. Kurs terdiri atas kurs jual dan kurs beli. Selisih antara kurs jual dan kurs beli menjadi keuntungan untuk para penjual valuta asing.
5.  Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya
Pasar menurut struktur dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a.    Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disebut juga pasar persaingan murni adalah pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama mengetahui keadaan pasar. Contoh pasar persaingan sempurna, yaitu pasar hasil-hasil pertanian.
Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri, yaitu:
1)  Banyak penjual dan pembeli.
2)  Barang yang diperjualbelikan sejenis (homogen).
3)  Penjual maupun pembeli memiliki informasi yang lengkap tentang pasar.
4)  Harga ditentukan oleh pasar.
5)  Semua faktor produksi bebas masuk dan keluar pasar.
6)  Tidak ada campur tangan pemerintah.
b.   Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk pasar, yaitu:
1)  Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terjadi apabila seluruh penawaran terhadap sejenis barang pada pasar dikuasai oleh seorang penjual atau sejumlah penjual tertentu. Pada pasar monopoli memiliki ciri-ciri, yaitu:
a)   Hanya ada satu penjual sebagai pengambil keputusan harga (melakukan monopoli pasar).
b)   Penjual lain tidak ada yang mampu menyaingi dagangannya.
c)   Pedagang lain tidak dapat masuk karena ada hambatan dengan undang-undang atau karena teknik yang canggih.
d)   Jenis barang yang diperjualbelikan hanya semacam.
e)   Tidak adanya campur tangan pemerintah dalam penentuan harga, contoh: PT    Pertamina (persero), PT Perusahaan Listrik Negara (persero), dan PT Kereta Api (persero).
2)  Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistis adalah pasar dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon, angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong. Pada pasar persaingan monopolistik memiliki ciri-ciri, yaitu:
a)   Terdiri atas banyak penjual dan banyak pembeli.
b)   Barang yang dihasilkan sejenis, hanya coraknya berbeda. Contohnya sabun, pasta gigi, dan minyak goreng.
c)   Terdapat banyak penjual yang besarnya sama, sehingga tidak ada satu penjual yang akan menguasai pasar.
d)   Penjual mudah menawarkan barangnya di pasar.
e)   Penjual mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan memengaruhi harga pasar.
f)    Adanya peluang untuk bersaing dalam keanekaragaman jenis barang yang dijual.
3)  Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu, sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya bisa memengaruhi harga. Contohnya perusahaan menjual mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri telekomunikasi, dan perusahaan semen. Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri, yaitu:
a)   Hanya terdapat sedikit penjual, sehingga keputusan dari salah satu penjual akan memengaruhi penjual lainnya.
b)   Produk-produknya berstandar.
c)   Kemungkinan ada penjual lain untuk masuk pasar masih terbuka.
d)   Peran iklan sangat besar dalam penjualan produk perusahaan.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
ü Pasar adalah institusi yang memungkinkan terjadinya pertukaran melalui tawar-menawar atau pelelangan.
ü Pasar ada lima macam, yaitu:
1.   Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
2.   Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual dan Pembeli
3.   Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
4.   Pasar Menurut Fisik Pasar
5.   Pasar Menurut Bentuk dan Strukturnya



























                                                                                                                                 




DAFTAR PUSTAKA


http://evyca-sijelek.blogspot.com/2011/12/makalah-pasar.html/Rabu, 2 April 2014
Suryadi, Budi, Dr. S.Sos, M.Si. 2012. Ekonomi Politik Tradisional-Modern. Yogyakarta: Aura Pustaka.

No comments:

Post a Comment