Tugas Politik Hukum dan Agraria
Pembebasan
dan Pencabutan Tanah Untuk
Kepentingan
Pembangunanan
Dosen Pengajar : Drs. H. Saifudin,M.Hum
Disusun Oleh
Muhammad Ridhoni (D1B112026)
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2014
RSUD Terkendala Pembebasan Lahan
Rabu, 13 Agustus 2014 21:36 WITA
BANJARMASINPOST.CO.ID,BANJARMASIN - Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Banjarmasin terus dipersiapkan. Lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
menyiapkan berbagai anggaran untuk pembangunan RSUD.
Sayangnya,
pembebasan lahan belum sepenuhnya bisa terealisasi. Karena masih ada tersisa 15
persil dengan luasan sekitar 250 meter persegi. Alasannya, karena Dinas
Kesehatan yang belum memberikan perencanaan.
Kabag Tapem,
Iwan Ristianto mengatakan belum menganggarkan untuk pembebasan lahan di bagian
depan Jalan Rantauan Darat. Alasannya, belum ada pengajuan perencanaan dari
Dinas Kesehatan. Tapem, ujarnya, membebaskan berdasarkan pengajuan dari SKPD.
Bangunan
tersebut, ujarnya, yang membuka area rumah sakit ketika dibangun, langsung
tembus ke Jalan Rantauan Darat. Tanah yang tersedia, ujarnya, memang sudah
cukup untuk pembangunan rumah sakit. Hanya saja pada bagian depan, terhalang
bangunan yang belum dibebaskan.
"Rencana
pencanangan tahun ini, rencana lanjut pembebasan, bisa konfirmasi langsung ke
Dinkes," katanya, Rabu (13/8/2014).
Anggaran Pembebasan Lahan Pasar Lama Rp 5 M
Kamis, 12 Juni 2014 18:56 WITA
net
proyek siring
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pasar Lama di bilangan Jalan
Perintis Kemerdekaan, Banjarmasin, segera diperbarui. Diawali pada tahun ini,
proses pembebasan lahan seluas 7000
m2 akan diselesaikan. Untuk itu Pemko Banjarmasin menganggarkan alokasi dana Rp
5 miliar
Proses pembebasan lahan Pasar Lama dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar. Saat ini tahap sosialisasi hingga mendapatkan kata sepakat mengenai harga lahan dan bangunan (persil) oleh pemiliknya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Banjarmasin, Hermansyah, menyatakan, sosialisasi pertama pada Kamis (12/6) tersebut masih belum menentukan harga tapi baru mengumpulkan data.
"Pembebasan lahan 7000 m2 atau kurang dari 1 hektare, meliputi Gang Maluku yakni RT 2, 4 dan Rt 5. Sementara jumlah Kepala Keluarga yang akan digusur belum diketahui pasti, namun ada sekitar 3 RT yang kami kumpulkan hari ini. RT 2 dan 4 lahan yang dibebaskan 100 persen, sedangkan RT 5 hanya kena sebagian,”jelasnya.
Anggaran dialokasikan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 5 Miliar dari APBD 2014. Diharapkan rehabilitasi Pasar Lama dapat memperindah kota sekaligus menunjang pembangunan Siring Sungai Martapura.
Dikatakan Herman, rencananya, Pasar Lama akan dibuat pasar semi modern dengan konstruksi bertingkat, sehingga perlu dibangun ulang atau rehabilitasi total.
Proses pembebasan lahan Pasar Lama dilakukan Dinas Pengelolaan Pasar. Saat ini tahap sosialisasi hingga mendapatkan kata sepakat mengenai harga lahan dan bangunan (persil) oleh pemiliknya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Banjarmasin, Hermansyah, menyatakan, sosialisasi pertama pada Kamis (12/6) tersebut masih belum menentukan harga tapi baru mengumpulkan data.
"Pembebasan lahan 7000 m2 atau kurang dari 1 hektare, meliputi Gang Maluku yakni RT 2, 4 dan Rt 5. Sementara jumlah Kepala Keluarga yang akan digusur belum diketahui pasti, namun ada sekitar 3 RT yang kami kumpulkan hari ini. RT 2 dan 4 lahan yang dibebaskan 100 persen, sedangkan RT 5 hanya kena sebagian,”jelasnya.
Anggaran dialokasikan untuk pembebasan lahan sebesar Rp 5 Miliar dari APBD 2014. Diharapkan rehabilitasi Pasar Lama dapat memperindah kota sekaligus menunjang pembangunan Siring Sungai Martapura.
Dikatakan Herman, rencananya, Pasar Lama akan dibuat pasar semi modern dengan konstruksi bertingkat, sehingga perlu dibangun ulang atau rehabilitasi total.
Bina Marga Kota Banjarmasin Siapkan Rp Milyar Bangun Tiga Jembatan
Selasa, 29 April 2014 20:00 WITA
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Merealisasikan peningkatan fasilitas umum, Dinas Bina Marga Kota Banjarmasin akan membangun tiga jembatan di wilayah jalan Banjar Indah, Sungai Andai dan Jalan Pekauman.Kepala Dinas Bina Marga Gusti Riduan Sofyani, menyatakan, proses menuju pembangunan tiga jembatan tersebut saat ini sudah dipersiapkan, khusunya untuk pelelangan proyek.
"Bulan Juni ini sudah ada pemenang lelang yang akan mengerjakan proyek jembatan tersebut," yakin Riduan, seraya menyatakan untuk anggaran tiga jembatan tersebut sebesar Rp 15 miliar.
Jembatan yang akan dibangun lebarnya 10 meter sedangkan panjang akan menyesuaikan luas sungai setempat. Mereka juga tetap menunggu pembebasan lahan
di sekitar tiga jembatan tersebut.
"Sambil menunggu pembebasan lahan, kami mempersiapkan lelang, sehingga setelah dibebaskan dapat langsung dikerjakan," jelasnya.
Penyelesaian waduk Jatigede
terhambat 6.000 kepala keluarga
4
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) membeberkan faktor penghambatan
finalisasi pembangunan Waduk Jatigede yang sudah 50 tahun tak kunjung
terealisasi. Menurut Menteri PU Djoko Kirmanto, persoalannya masih seputar
sulitnya pembebasan lahan.
Mengingat di
lokasi bakal berdirinya waduk, masih terdapat 6.000 kepala keluarga.
"Fisiknya sudah hampir selesai, akhir tahun 100 persen, sampai akhir ini
masih ada masalah," ujar Menteri Pekerjaan Umum (PU), Djoko Kirmanto di
Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat (12/9).
Dia
menuturkan, pemerintah masih merumuskan cara merelokasi 6.000 KK tersebut.
Apalagi, mereka termasuk warga ilegal. Dia bercerita, kondisi ini juga pernah
terjadi pada 1975. Saat itu ada 4.500 KK yang tinggal di wilayah tersebut.
Namun, persoalan ini bisa diselesaikan pemerintah.
"Ada
4.500 KK sudah pernah dibayar pada tahun 1975, tanah, rumah, dibayar. Tapi di
dalam pembebasan tanah itu ada permendagri tahun 1975 itu masyarakat yang sudah
dibayar itu akan diberikan biaya relokasi," jelas dia.
Dia
mengakui, masih ada sekitar 3.000 hektar lahan yang harus dibebaskan untuk
membangun waduk terbesar kedua setelah Jatiluhur itu. Sejak 1970, warga yang
dibebaskan lahannya sudah dibayarkan uang ganti rugi."Itu masalah
pembebasan tanah. Karena bangun waduk itu minimum normalnya itu 3-4
tahun," papar dia.
Djoko
Kirmanto meyakini,waduk terbesar kedua setelah waduk Jati Luhur ini bisa
beroperasi akhir tahun ini. Terlebih, kehadiran waduk ini memiliki manfaat
besar. Antara lain, mampu menjamin irigasi 9.000 hektar, mampu mengurangi
banjir, lalu menghasilkan air baku sebanyak 3.500 liter per detik.
"Lalu
bisa dipakai untuk PLTA dengan kapasitas 110 MW. Secara fisik, itu hampir
selesai, bahkan tahun ini dipastikan selesai. Tapi dalam tempat yang digenangi
air itu masih ditinggali masyarakat. Mereka membutuhkan biaya pemindahan,"
ungkapnya.
Dana
pembebasan lahan proyek tol di Jateng capai Rp 1,6 triliun
Pembangunan Tol. ©2014
merdeka.com/arie basuki
Figure terkait
Merdeka.com - Selain membahas soal PLTU Batang, rapat bersama antara Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo dan Menteri
Koordinator (Menko) Perekonomian Chairul Tanjung juga
membicarakan soal percepatan proses pembangunan beberapa ruas jalan tol di Jawa
Tengah. Pemerintah menyediakan dana Rp 1,6 triliun khusus untuk pembebasan
lahan.
"Proyek
jalan tol daerah Jateng yang sampai kini masih alami banyak kendala. Pertama
pembebasan lahan tanah. Dana yang ada sudah tersedia sebesar Rp 1,6 triliun.
Ada ditangan dirjen Bina Marga yang akan melakukan pencairanya," ungkap
Chairul Tanjung di Semarang, Rabu (6/8).
CT sapaan
akrabnya memerintahkan kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) untuk langsung
berkoordinasi dengan investor dan Pemprov Jateng dalam proses percepatan
pembebasan lahan.
"Selanjutnya
investor dibayarkan dan diganti dana landscaping yang merupakan dana dari
pemerintah pusat. Proses percepatan jalan tol bisa cepat dilaksanakan,"
ungkapnya.
Gubernur
Jateng Ganjar Pranowo menambahkan, dana sebesar Rp 1,6 triliun itu akan
digunakan untuk biaya pembebasan lahan untuk 5 ruas jalan tol. Antara lain,
Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang- Semarang, Bawen-Solo dan itu sekitar
Semarang-Salatiga-Boyolali. "Batang kita kasih PR 2 mau buatin tol tidak
sama PLTU Batang. Tanahnya kebetulan dari Kodam dan PTPN. Kalau punya negara
biasanya prosesnya cepat. Dana sebesar Rp 1,6 triliun dari pemerintah yang
merupakan dari investor dalam negeri," tegasnya.
Untuk ruas
tol Semarang-Solo, Pemprov Jateng tinggal melanjutkan proses pembebasan tanah
di ruas Bawen-Solo.
"Total
pergerakan pembebasan tanahnya kini masih berkisar 5 persen. Progres dan duit
sudah datang tinggal akselekrasi untuk mekanisme pencairan dan penyerahan ke
warga yang tanahnya dibebaskan guna pembangunan jalan tol dibeberapa daerah
diantaranya di Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Batang, Pemalang dan
Brebes."
"Kalau
satu tahun bisa berjalan, dengan dana pemerintah ini, maka Bawen-Solo bisa
rampung. Apalagi proses pembebasan lahannya akan dilakukan bareng,"
ucapnya.
Pemko Targetkan Bebaskan Lahan Berakhir Tahun Ini
Selasa, 11 Maret 2014 20:30 WITA
banjarmasinpost.co.id/salmah
Kondisi sungai veteran sekarang ini
masih di pinggir jalan sebelah kiri masuk kota
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Beberapa proyek pembebasan lahan
di Banjarmasin yang sampai kini belum rampung, ditargetkan selesai pada tahun
ini. Dengan demikian proyek pembangunan fisik bisa segera dilaksanakan pada
tahun depan.
Dikatakan
Kepala Tata Pemerintahan Pemko Banjarmasin, Iwan Ristianto, targetnya
penyelesaian pembebasan lahan memang pada 2014. Mendukung hal itu pihaknya
sedang mempelajari berbagai regulasi (aturan).
"Contohnya
untuk pembebasan lahan di jalan Veteran, kami berkordinasi dengan pejabat
pengadaan tanah yang lama, kemudian lapor dengan pimpinan untuk mufakat.
Musyawarah dengan masyarakat, untuk penyelesaian seadil-adilnya supaya ada
titik temu," ujarnya.
Mengenai
pembebasan lahan di jalan Sungai Baru untuk proyek siring, menurut Iwan itu
merupakan wacana dari Dinas Sumberdaya Air dan Drainase. Namun jelasnya akan
disikapi sesuai prosedural.
Proseduralnya
adalah adanya dokumen perencanannya, sehingga Sungai Baru dapat tercover di
tahun ini juga dan proyek siring terlaksana pada 2015.
"Saat
rapat kordinasi, hadir sejumlah kepala SKPD khususnya yang memerlukan tanah.
Mereka diminta menyampaikan dokumen perencanaannya, jadi diketahui mana
prioritas," terangnya.
Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Cisumdawu Mulai Dibayarkan
PT Jasa Sarana selaku Badan Usaha Milik Daerah Jawa Barat yang menggarap proyek jalan tol Cisumdawu mulai melaksanakan pembayaran uang ganti rugi kepada masyarakat pemilik lahan. Pembayaran sendiri dialokasikan untuk seksi III dengan nilai sebesar Rp 19,20 miliar.
Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Sandi Buwono, meyakini, pembangunan jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan akan selesai tepat pada waktunya di 2016. Hal itu guna mendukung sarana infrastruktur Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.
“Pembayaran UGR sudah dimulai sejak tanggal 31 Juli 2013. Dan sejak 2 Agustus 2013 lalu prosesnya sudah mencapai 120 bidang yang diberikan ganti ruginya atau kurang lebih lahan yang sudah dibayar mencapai 122.749 meter persegi, senilai Rp 19,20 miliar dengan dana mandiri PT Jasa Sarana,” jelas Soko, Minggu (4/8).
Pembayaran ganti rugi tersebut diharapkan Soko dapat menjadi awal yang baik dan dapat lebih mendorong percepatan penyelesaian pengadaan tanah jalan tol Cisumdawu dari Seksi I-seksi VI, sehingga pengoperasian jalan tol dapat dilaksanakan bersamaan dengan beroperasinya Kertajati.
“Memang selama ini ada sejumlah kendala teknis terkait pembebasan lahan. Namun berkat kesungguhan dan kesadaran semua pihak tentang pentingnya pembangunan jalan tol tersebut, maka pelaksanaan UGR dapat dilakukan,” ucapnya.
Sesuai dengan penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum, PT Jasa Sarana melalui Tim Pembebasan Tanah (TPT) Kementerian PU dan Panitia Penyedia Tanah Kabupaten Sumedang telah merealisasikan pembayaran UGR pengadaan tanah proyek pembangunan jalan tol Cisumdawu Seksi III (Sumedang-Cimalaka) dengan panjang 3,750 km, dengan luas lahan 100,2 hektar.
Adapun untuk pembebasan berikutnya, yakni Seksi IV (Cimalaka-Legok) dengan panjang 7,200 km, dengan luas lahan yang dibutuhkan 83,6 hektar. Sementara, seksi V (Legok-Ujung Jaya) dengan panjang 15,900 km, luas lahan sekitar 216,1 hektar, dan Seksi VI (Ujung Jaya-Dawuan) dengan panjang 4,048 km, luas lahan sekitar 22 hektar. “Jasa Sarana akan melakukan pengadaan tanah untuk seksi 3 hingga seksi 6,” katanya.
Untuk diketahui, proyek pembangunan Tol Cisumdawu dibagi menjadi 2 phase dengan 6 seksi. Phase I terdiri dari seksi I-II, sedangkan phase II terdiri dari seksi III-VI. Untuk pengadaan tanah phase I dibiayai APBN dan phase II oleh PT Jasa Sarana. Adapun estimasi total kebutuhan lahan mencapai 848,2 hektar. Dimana perkiraan kebutuhan biaya pengadaan tanah untuk phase I mencapai Rp 665 miliar. Sementara untuk phase II ada di angka Rp 630 miliar. Sehingga totalnya mencapai Rp 1,295 triliun.
“Progres pembebasan tanah seksi I mencapai 27 persen. Progres pembebasan tanah seksi II sudah 50 persen. Dan pekerjaan konstruksi untuk seksi II oleh pemerintah sedang berjalan. Begitu juga untuk pembebasan tanah seksi III yang sudah mencapai nominal Rp 19,2 miliar,” tandas Soko.
Sumber: JABARTODAY.COM – BANDUNG
Bebaskan lahan situs Gunung
Padang, Pemprov Jabar siapkan Rp 3 M
gunung padang_1. ©2012
Merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa
Barat menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar dari APBD 2014 untuk membebaskan
lahan di Situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur.
"Tadinya Rp 15 miliar dari Pemprov Jabar, tetapi tidak ada payung hukumnya kita turunkan menjadi Rp 3 miliar," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar usai pertemuan dengan Tim Nasional Gunung Padang di Bandung, Senin (18/8).
Dia menuturkan, dana sebesar itu belum terpakai karena status kepemilikan tanah di kawasan Gunung Padang belum diketahui.
Deddy mengungkapkan, kucuran dana itu merupakan dukungan Pemerintah Provinsi Jabar untuk proses penelitian Gunung Padang agar cepat selesai. "Pemprov Jabar mendukung penuh proses penelitian Situs Gunung Padang bisa diselesaikan," katanya.
Pemerintah Provinsi Jabar, kata Deddy, juga siap membangun sarana transportasi ke daerah Gunung Padang Sementara yang baru tersedia, lanjutnya, transportasi Kereta Api yang diharapkan Gunung Padang menjadi salah satu wisata unggulan di Jabar.
"Kami harap pengembangan kawasan situs Gunung Padang menjadi kawasan wisata yang unggul," katanya.
Upaya mempercantik Gunung Padang dilakukan dengan membenahi warung-warung sekitar gunung agar lebih menarik dan tidak mengganggu keaslian Situs Gunung Padang.
"Situs ini harus ada manfaat untuk masyarakat di sana, Situs Gunung Padang dari Jawa Barat untuk Indonesia, Indonesia untuk dunia," kata Deddy.
"Tadinya Rp 15 miliar dari Pemprov Jabar, tetapi tidak ada payung hukumnya kita turunkan menjadi Rp 3 miliar," kata Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar usai pertemuan dengan Tim Nasional Gunung Padang di Bandung, Senin (18/8).
Dia menuturkan, dana sebesar itu belum terpakai karena status kepemilikan tanah di kawasan Gunung Padang belum diketahui.
Deddy mengungkapkan, kucuran dana itu merupakan dukungan Pemerintah Provinsi Jabar untuk proses penelitian Gunung Padang agar cepat selesai. "Pemprov Jabar mendukung penuh proses penelitian Situs Gunung Padang bisa diselesaikan," katanya.
Pemerintah Provinsi Jabar, kata Deddy, juga siap membangun sarana transportasi ke daerah Gunung Padang Sementara yang baru tersedia, lanjutnya, transportasi Kereta Api yang diharapkan Gunung Padang menjadi salah satu wisata unggulan di Jabar.
"Kami harap pengembangan kawasan situs Gunung Padang menjadi kawasan wisata yang unggul," katanya.
Upaya mempercantik Gunung Padang dilakukan dengan membenahi warung-warung sekitar gunung agar lebih menarik dan tidak mengganggu keaslian Situs Gunung Padang.
"Situs ini harus ada manfaat untuk masyarakat di sana, Situs Gunung Padang dari Jawa Barat untuk Indonesia, Indonesia untuk dunia," kata Deddy.
No comments:
Post a Comment